Perancangan Busana Wanita Menggunakan Karya Seni Anak Penyandang Autisme dengan Teknik Punch Needle
Abstract
Berdasarkan penelitian mengenai penderita autisme di Indonesia ditemukan bahwa sekitar 4 - 5 anak per 10.000 kelahiran akan menderita autisme. Dari hasil penelitian lain yang didapatkan dari pusat percontohan khusus autis di Indonesia menyatakan bahwa jumlah penderita autisme di Indonesia berjumlah 475 orang, yang berarti 1 dari 500 anak di Indonesia menderita autisme. Angka penderita dengan gangguan autisme hingga sekarang diperkirakan terus meningkat hingga sudah mencapai 1 dari 150 bayi yang dilahirkan. Namun, dikarenakan keterbatasannya, penyandang autisme sering kali diremehkan dan menjadi korban bullying sehingga tidak memiliki kesempatan yang sama dengan anak-anak normal lainnya, padahal banyak anak autisme yang memiliki bakat yang mungkin masih terpendam. Salah satunya adalah Bryan Tjiptowidjojo, seorang anak penyandang autisme yang memiliki kelebihan dibidang seni gambar. Bryan dinyatakan mengidap autisme saat berusia 2 tahun, namun diagnosa ini bukannya membuat Bryan tidak dapat berkarya, di usianya yang menginjak 6 tahun ketertarikan Bryan pada seni gambar semakin terlihat. Penyandang autisme juga dapat berprestasi dan tidak pantas direndahkan ataupun menjadi korban bullying karena mereka pun berhak untuk merasa bahagia dan karya-karya yang mereka buat juga layak untuk diapresiasi. Penulis yakin bahwa fashion dapat menjadi sarana yang baik untuk menyampaikan pesan. Perancangan ini bertujuan untuk menerapkan karya seni anak penyandang autisme pada busana wanita dengan teknik punch needle. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi karena peneliti melihat fenomena bullying yang terjadi pada para penyandang autisme. Hasil perancangan pada busana wanita ini menggunakan teknik punch needle dengan style streetwear menggunakan karya seni anak penyandang autisme. Teknik yang digunakan adalah teknik printing dan teknik punch needle. Cutting dari busana yang akan dihasilkan adalah oversize dan crop. Material utama yang digunakan adalah kain denim karena kain denim sangat identik dengan style streetwear. Selain itu, material yang dipilih untuk dikombinasikan dengan material denim adalah kain katun fleece polyester dan kain scuba. Selain cocok untuk dikombinasikan dengan kain denim, kedua kain ini juga cocok dalam menggambarkan style street wear.

