Show simple item record

dc.contributor.authorLimahu, Monica Laurenzia
dc.date.accessioned2025-12-08T06:41:13Z
dc.date.available2025-12-08T06:41:13Z
dc.date.issued2022
dc.identifier.urihttps://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8757
dc.descriptionIndonesia is a multicultural country, this is due to trade with foreign parties. As a result, Indonesia is encouraged to develop its culture due to the influence of external culture. In some areas in Indonesia there are some cultural heritage that is evidence of the acculturation or influence of foreign cultures, for example, batik tulis batik is a traditional material of the archipelago which is one of the most famous cultural heritage in Indonesia. Some batik motifs are the result of acculturation influences with some foreign cultures . One of them is the peranakan Chinese culture that is widely encountered in the Lasem Area-Central Java. In the Peranakan Chinese culture there are decorative Chinese ceramics. But nowadays these motives are rarely encountered, especially less well known by the younger generation of Thionghoa descendants due to the presence of the modern era makes the younger generation of Chinese descendants less understand their cultural roots. Peranakan Chinese ceramic motifs developed in many Malay countries including Indonesia, Malaysia and Singapore feature called ‘Nyonya ceramics’. In Peranakan Chinese fashion, this motif has a form of ornamental decoration that has a philosophical meaning and a certain meaning. Peranakan batik motifs contain many philosophical values and meanings. This fashion collection aims to elevate the peranakan culture in Lasem, by creating the development of Peony flower motifs that have the meaning of life wealth and then combined with peranakan ceramic motifs to be known by the younger generation. This research method is qualitative method of Primary Data interview to 6 expert 12 extreme user, secondary data obesity, analysis and description of literature study. The design phase using the method of Design thinking ready to wear deluxe clothing collection based on Peranakan Chinese is equipped with the application of nyonyaware ceramic motifs that are dominated by flora and fauna motifs. The motifs will be made using the technique of batik tulis with the addition of manual embroidery and beading details. The purpose of this design is to invite the younger generation to develop Peranakan batik motifs with a more modern look. With this research is expected to help introduce and maintain the existence of Peranakan batik in order to be known and in demand by the wider community, especially the milenial.en_US
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara yang multikultur, hal tersebut dikarenakan perdangangan dengan pihak asing. Akibatnya Indonesia terdorong untuk mengembangkan kebudayaannya akibat terpengaruh budaya luar. Di beberapa daerah yang ada di Indonesia terdapat beberapa warisan budaya yang menjadi bukti adanya akulturasi ataupun pengaruh dari budaya asing contohnya yaitu batik tulis Batik tulis merupakan bahan tradisional nusantara yang menjadi salah satu warisan budaya paling terkenal di Indonesia. Beberapa motif batik merupakan hasil dari pengaruh akulturasi dengan beberapa budaya asing . Salah satunya yaitu budaya Tionghoa peranakan yang banyak di jumpai di daerah Lasem-Jawa Tengah. Pada budaya Tionghoa peranakan terdapat ragam hias keramik cina. Tetapi saat ini motif tersebut jarang di jumpai, terutama kurang begitu di kenal oleh generasi muda keturunan Thionghoa akibat hadirnya era modern membuat generasi muda keturunan Tionghoa kurang memahami akar budaya mereka. Motif keramik Cina Peranakan berkembang di banyak Negara Melayu termasuk Indonesia, Malaysia dan Singapura ciri disebut ‘Keramik Nyonya’. Pada Busana Tionghoa peranakan motif ini memliki bentuk ragam hias yang memiliki makna filosofis dan arti tertentu. Motif batik peranakan banyak mengandung nilai dan makna filosofinya. Koleksi busana ini bertujuan untuk mengangkat budaya peranakan yang ada di Lasem, dengan menciptakan pengembangan motif bunga Peony yang memiliki makna kekayaan kehidupan kemudian dikombinasikan dengan motif keramik peranakan agar dikenal oleh generasi muda. Metode penelitian ini metode kualitatif data primer wawancara terhadap 6 expert 12 extreme user, data sekunder obeservasi, analisa dan diskripsi studi literatur. Tahap perancangan mengunakan metode design thinking koleksi busana Ready to wear deluxe berbasis Tionghoa peranakan dilengkapi dengan pengaplikasian motif keramik nyonyaware yang di dominasi dengan motif flora dan fauna. Motif- motif tersebut akan dibuat menggunakan teknik batik tulis dengan penambahan detail bordir manual dan beading. Tujuan dari perancangan ini adalah untuk mengembangkan motif batik peranakan dengan tampilan yang lebih modern. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu memperkenalkan dan menjaga eksistensi dari batik peranakan agar dapat dikenal dan diminati oleh masyarakat luas khususnya kalangan muda.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Ciputraen_US
dc.subjectDecorativeen_US
dc.subjectRTW Deluxeen_US
dc.subjectMotifen_US
dc.subjectNyonyawareen_US
dc.subjectPeranakanen_US
dc.titlePerancangan Ready to Wear Deluxe dengan Pengaplikasian Ragam Hias Cina Peranakan Menggunakan Teknik Batik Tulis dan Surface Decorationen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.kodeprodi90241
dc.identifier.nim0206051810032
dc.identifier.dosenpembimbingEnrico
dc.identifier.dosenpembimbingSoelistyowati
dc.identifier.dosenpembimbingFabio Ricardo Toreh


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record