Perancangan Tas dari Limbah Kulit Menggunakan Teknik Solihiya Weaving
Abstract
Fashion trend di dunia selalu mengalami perputaran dari tahun ke tahun. Hanya style yang bersifat classic dan timeless yang mampu mempertahankan keberadaannya di dunia. Salah satu bentuk style yang dianggap timeless oleh banyak orang adalah fashion berbahan kulit. Dengan banyaknya konsumen yang kerap kali membeli produk fashion kulit, jumlah industri kulit di dunia pun meningkat. Akan tetapi, perkembangan ini seringkali tidak diiringi pula oleh kesadaran untuk tetap memerhatikan kelestarian lingkungan. Industri fashion kulit menjadi terlalu fokus untuk memproduksi produk fashion kulit dalam jumlah yang banyak dan secara tidak langsung juga menghasilkan tumpukan limbah kulit dalam jumlah yang banyak sehingga memengaruhi kualias air dan udara. Untuk itu, penulis berkeinginan untuk membantu mengurangi jumlah limbah kulit yang ada di lingkungan dengan cara bekerja sama dengan salah satu fashion brand kulit yang ada di Indonesia. Penulis berkesempatan untuk merancang produk fashion kulit berbahan limbah kulit yang didapat dari sisa industri fashion. Dalam melaksnakan perancangan ini, penulis menggunakan metode kuantitatif kualitatif. Metode kuantitatif yang dilakukan berupa pengadaan survey terhadap 100 responden. Metode kualitatif yang dilakukan berupa wawancara terhadap 6 expertise dan 6 extreme users. Setelah melalui proses penelitian, penulis melanjutkan ke tahapan produksi dengan menghasilkan sebuah koleksi aksesoris yaitu tas anyam Solihiya Weaving besera pouch yang serupa dengan tas tersebut. Desain yang dirancang penulis mengacu pada masukan dari para partisipan survey dan wawancara, yang merupakan wanita muda dengan kelas sosial menengah ke atas serta gemar berbelanja produk fashion, khususnya aksesori. Disamping itu, desain dari tas anyam dibuat dengan bentuk dan warna senetral mungkin untuk menjangkau pasar yang lebih luas.

