Membandingkan Kinerja Perusahaan dalam Menciptakan Nilai Tambah Kekayaan (wealth Added) di ASEAN
Abstract
Dalam 7 tahun terakhir, banyak perusahaan dan banker yang melupakan kenyataan bahwa sejumlah perusahaan negara (BUMN) dan perusahaan swasta yang menjadi perusahaan terbuka, pasar keuangan lebih terbuka dan kebijakan fiskal yang lebih pintar sehingga menghasilkan risiko politik dan ekspektasi terhadap inflasi yang lebih rendah. Semua ini mendorong biaya utang dan biaya modal yang rendah dalam skala global. Dana dari lembaga pensiun internasional (dan nasional), pemerintah, para bankir, pemegang obligasi dan modal pribadi membanjiri pasar modal dengan likuiditas. Investasi asing secara langsung (foreign dired investment) dalam jumlah besar masuk ke Asia, di beberapa tempat bersama dengan investasi lokal (Stern, 2008)