| dc.description.abstract | Kurang lebih 70% wanita pada periode peri dan pasca menopause mengalami keluhan vasomotorik, depresi dan keluhan psikis serta somatik. Berat ringannya gejala akan berbeda pada setiap wanita. Keluhan tersebut mencapai puncaknya pada saat sebelum dan sesudah menopause. Insiden wanita menderita osteoporosis lebih kurang 35% pada wanita pascamenopause dan 50% mengalami osteopenia. Akibat yang ditimbulkan oleh osteoporosis adalah patah tulang yang hampir memerlukan perawatan khusus. Angka kejadian depresi meningkat pada usia klimaterik dan postpartum. Kekurangan steroid seks dapat dianggap sebagai faktor presdiposisi terjadinya depresi.. Perasaan tertekan, nyeri betis, mudah tersinggung, mudah marah, stress dan cepat lelah merupakan keluhan yang sering dijumpai pada wanita usia klimakterik dan wanita usia reproduksi dengan keluhan sindrom prahaid.
Penelitian ini bertujuan untuk menilai tingkat nyeri tulang dan tingkat depresi pada wanita menopause, dan melihat hubungan antara fase pada periode klimakterium.
Penelitian ini akan dilakukan pada kecamatan Sukomanunggal, dilakukan pada wanita menopause dengan keluhan nyeri tulang atau depresi. Sampel pada penelitia ini adalah wanita menopause yang berobat di poliklinik geriatric Puskesmas Simomulyo dengan jumlah sampel 133 wanita. Kemudian dilakukan pengukuran dengan menggunakan kuisioner, nyeri tulang dan keluahan depresi pada wanita menopause | en_US |