Sektor-Sektor Pembeda Antara Daya Saing Propinsi yang Tinggi Dengan Daya Saing Propinsi yang Rendah
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasikan sektor-sektor pembeda antara provinsi yang mempunyai daya saing tinggi dengan provinsi yang mempunyai daya saing rendah berdasarkan ranking yang telah dibuat dari hasil penelitian Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia bekerjasama dengan Universitas Padjajaran. Sampel penelitian untuk mewakili propinsi yang mempunyai daya saing tinggi adalah Jawa Timur sedangkan sampel penelitian untuk mewakili propinsi yang mempunyai daya saing rendah adalah Propinsi Nusa Tenggara Barat. Variabel penelitian yang digunakan adalah rata-rata kontribusi sektoral terhadap PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) dan rata-rata laju pertumbuhan sektoral. Adapun alat analisis yang digunakan adalah kombinasi antara Matriks BCG (Boston Consulting Group) dengan Analisis Tipologi Klassen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor unggulan di Propinsi Jawa Timur adalah Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Sebaliknya sektor unggulan di Propinsi Nusa Tenggara Barat adalah Pertanian; dan Perdagangan, Hotel, dan Restoran. Implikasi pemetaan potensi ekonomi antara propinsi yang mempunyai daya saing tinggi dengan provinsi yang mempunyai daya saing rendah terhadap kebijakan pemerintah daerah adalah pemerintah perlu menjada stabilitas pertumbuhan sektor unggulan sebab sektor ini menjadi kekuatan daya saing daerah dengan terus mengembangkan sektor-sektor yang mampu menciptakan daya saing. Jika tidak dikelola dengan baik, sektor unggulan ini akan bergeser menjadi sektor potensial.

