KAJIAN MAKNA HUNIAN PASKA BENCANA DALAM SUDUT PANDANG FILOSOFIS
Date
2021Author
Indrawan, Stephanus Evert
Purwanto, LMF
Satwiko, Prasasto
Krisprantono
Metadata
Show full item recordAbstract
Indonesia merupakan negara yang rawan bencana terutama dalam beberapa tahun terakhir ini Dalam
penyelesaian kondisi paska bencana dibutuhkan rumah-rumah tanggap bencana untuk menampung dan
memulihkan kondisi korban. Hunian paska bencana dibutuhkan tidak hanya semata-mata melindungi korban
dari potensi bencana lanjutan dan ebutuhan fungsional semata. Hunian juga diharapkan berfungsi sebagai
media untuk pemulihan psikis para korban terdampak. Oleh sebab itu penulisan ini bertujuan untuk
memetakan persepsi akan hunian dari sudut pandang filosofi yang pernah membahas makna hunian dalam
tulisan mereka. Metode yang diterapkan dalam penulisan adalah studi Pustaka. Adapun Pustaka yang
menjadi bahan kajian terbagi dalam 3 bagian yakni filsafat, arsitektur vernakular dan arsitektur nusantara.
Dalam kajian filsafat tulisan akan diwakili oleh Heidegger, Bolnow, Bachelard dan Levinas. Sedangkan dalam
kajian Arsitektur Vernakular dan Nusantara akan diwakili oleh tulisan Heidegger dan gabungan tulisan dari
Maria Hidayatun, Josef Prijotomo dan Galih Widjil Pangarsa. Melalui tulisan ini dapat ditarik enam kesimpulan
akan makna hunian. Hunian merupakan relasi manusia dengan semesta, hunian merupakan batasan fisik dan
non fisik dengan alam, elemen hunian turut membentuk psikis manusia, hunian dianalogikan sebagai tubuh
manusia itu sendiri, ragam
hunian merupakan dialek dalam susunan bahasa arsitektur, perwujudan hunian merupakan
kesemestaan dan kesamaan dalam merespon lingkungan spasial.

