WORK - FAMILY CONFLICT SELF - EFFIC ACY SEBAGAI VARIABEL MODERATOR TERHADAP HUBUNGAN WORK - FAMILY CONFLICT DAN KEPUASAN PERNIKAHAN PADA IBU BEKERJA
Abstract
Pasangan yang tidak puas dengan pernikahan mereka semakin banyak daritahun ke tahun. Dari penelitian yang dilakukan oleh Roger dan Amato (dalamOscharoff, 2011) ditemukan bahwa kepuasan pernikahan dari tahun ke tahunsemakin mengalami penurunankarena perselisihan semakin tinggi. Tingginyaperselisihan disebabkan karena peran gender yang semakin kabur dan juga karenawork-family conflict.Dari penelitianlainnyayang dilakukan oleh Olson (2009)kepada 15.000 pasangan menikah, didapati bahwa 65%pasangan tidak puasdengan pernikahan mereka. Tingginya angka ketidakpuasan pernikahan inidikarenakan karena banyak faktor dan salah satunya adalahwork-family conflict.Work-family conflictsudah menjadi masalah yang cukup serius karenapasangandual-earner marriagesemakin meningkat dari tahun ke tahun dan hal itumenyebabkan tingginya perselisihan. Masalah mengenai kepuasan pernikahanyang ditimbulkan olehwork-family conflictini dapat dikurangi dengan memilikiwork-family conflict self-efficacyyang baik. Bandura dalam teorinya menyatakanbahwaself-efficacydapat mempengaruhi perilaku individu sehingga merekamemiliki ketahanan dan kehendak untuk menghadapi tugas-tugas sulit.Tujuandari penelitian ini adalahuntuk mengetahuiapakahwork-family conflict self-efficacydapat menjadi variabel moderator terhadap hubunganwork-family conflictdengan kepuasan pernikahan sehingga dapat menjadi solusi bagi pasangan yangmengalami masalahwork-family conflictdan kepuasan pernikahan.Penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian kuantitatif. Partisipandalam penelitianberjumlah N=62 orang. Semua subyek adalahpara ibu yangbekerjafull time, tinggal bersama suami, dan memiliki anak yangmasihbergantung ekonomi orangtua.Proses pengambilan sampel adalahpurposivesampling.Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini ada 3, yaitu:ENRICHMarital Scale(Fowers & Olson, 1993),WFC Scale(Netemeyer dkk, 2003) danWFC-SE Scale(Cinnamon dalan Hennessy, 2005). Hasil yang didapatkan daripenelitian ini adalahwork-family conflictmemiliki hubungan negatif dengankepuasan pernikahan (rho=0.413; p<0.05). Hasil kedua yang didapatkan adalahvariabelwork-family conflict self-efficacytidak dapat menjadi variabel moderatorterhadap hubunganwork-familyconflictdan kepuasan pernikahan (R2=0.2974).Variabelwork-family conflict self-efficacylebih sesuai dijadikan variabelindependen dibandingkan sebagai variabel moderator. Manfaat penelitian iniadalahdapat menjadi masukan agarmasyarakat mulai memperhatikan masalahmengenai kepuasan pernikahan dan mulai berusaha untuk membantu para ibubekerja meningkatkanwork-family conflict self-efficacymereka dalammenghadapiwork-family conflict.