Show simple item record

dc.contributor.authorEffendy, Lyndia
dc.date.accessioned2025-06-25T02:47:15Z
dc.date.available2025-06-25T02:47:15Z
dc.date.issued2025-06-25
dc.identifier.urihttps://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8228
dc.description.abstractTuberkulosis (TB) paru dan kebiasaan merokok merupakan dua masalah kesehatan global yang saling berkaitan. TB, yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, masih menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit infeksi di dunia, dengan perkiraan 10 juta kasus baru setiap tahun (WHO, 2023). Di sisi lain, merokok telah lama dikenal sebagai faktor risiko berbagai penyakit pernapasan, termasuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru. Yang menarik, kedua kondisi ini memiliki gejala klinis yang tumpang tindih, terutama batuk kronis, sehingga seringkali menyulitkan diagnosis dini.
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Ciputraen_US
dc.subjectTuberculosisen_US
dc.subjectTobacco Smokeen_US
dc.subjectRespiratoryen_US
dc.subjectTobaccoen_US
dc.titleKorelasi Merokok dan Infeksi Tuberkulosis Paruen_US
dc.typeArticleen_US
dcterms.descriptionTuberkulosis (TB) paru dan kebiasaan merokok merupakan dua masalah kesehatan global yang saling berkaitan. TB, yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, masih menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat penyakit infeksi di dunia, dengan perkiraan 10 juta kasus baru setiap tahun (WHO, 2023). Di sisi lain, merokok telah lama dikenal sebagai faktor risiko berbagai penyakit pernapasan, termasuk penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) dan kanker paru. Yang menarik, kedua kondisi ini memiliki gejala klinis yang tumpang tindih, terutama batuk kronis, sehingga seringkali menyulitkan diagnosis dini. Studi epidemiologis menunjukkan bahwa merokok tidak hanya meningkatkan risiko infeksi TB sebanyak 2–3 kali lipat, tetapi juga memperburuk perjalanan penyakit dan hasil pengobatan (Lin et al., 2020). Mekanisme biologis di balik hubungan ini meliputi gangguan fungsi makrofag alveolar, penurunan respons imun seluler, dan kerusakan sawar mukosiliar saluran napas. Selain itu, merokok dapat mempercepat perkembangan dari infeksi TB laten menjadi TB aktif, terutama pada individu dengan sistem imun yang sudah lemah.
dc.identifier.kodeprodi11201


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record