• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Lecture Papers
    • Lecture Papers National Published Articles
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Lecture Papers
    • Lecture Papers National Published Articles
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Diagnosis Dan Tatalaksana Resistensi Antibiotik Helicobacter Pylori

    Thumbnail
    View/Open
    Diagnosis Dan Tatalaksana Resistensi Antibiotik Helicobacter Pylori (1.573Mb)
    Date
    2025-07-01
    Author
    Lukas, Dwi Lily
    Cahjono, Heru
    Agung, Purwakaning Purnomo
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    cHelicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif yang menjadi penyebab utama gastritis kronis, ulkus peptikum, limfoma MALT, dan karsinoma lambung. Pengobatan standar untuk eradikasi H. pylori umumnya melibatkan kombinasi inhibitor pompa proton (PPI) dengan dua agen antibiotik seperti amoksisilin, klaritromisin, metronidazol, levofloxasin, atau tetrasiklin. Namun, tingkat keberhasilan terapi ini semakin menurun disebabkan oleh meningkatnya resistensi antibiotik di berbagai wilayah, terutama terhadap klaritromisin, metronidazol, dan levofloxasin. Resistensi ini dipengaruhi oleh penggunaan antibiotik yang luas dalam komunitas, baik untuk infeksi lain maupun pengobatan sendiri, serta variasi geografis dan etnis. Data resistensi primer dan sekunder sangat penting untuk menyesuaikan strategi pengobatan lini pertama guna meningkatkan tingkat eradikasi dan mencegah resistensi sekunder yang lebih sulit diatasi. Berbagai metode deteksi resistensi, termasuk teknik molekuler seperti PCR dan sequencing genetik, semakin berkembang dan memungkinkan identifikasi cepat mutasi terkait resistansi tanpa membutuhkan kultur bakteri. Meningkatkan pengawasan resistensi, melakukan pengujian profil resistensi secara lokal, dan merancang regimen terapi yang disesuaikan berdasarkan profil resistensi di populasi masing-masing akan sangat membantu dalam meningkatkan keberhasilan eradikasi, meminimalkan risiko komplikasi, dan mencegah munculnya resistensi silang yang lebih parah di masa depan. Upaya bilateral tersebut sangat penting demi keberlanjutan pengelolaan infeksi H. pylori secara efektif dan aman.
    URI
    https://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8247
    Collections
    • Lecture Papers National Published Articles

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire