HUBUNGAN ANTARA KETERBUKAAN TERHADAP PENGALAMAN DAN KEPUASAN KERJA PADA SALESPERSON PT. “X” REAL ESTATE AGENTS DI SURABAYA
Abstract
era globalisasi yang semakin kompetitif membuat persaingan usaha di Indonesia semakin ketat. Salah satu cara agar dapat bersaing adalah memiliki tenaga kerja yang handal dan produktif. Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kepuasan kerja. Pada perusahaan real estate, salesperson adalah sosok yang memiliki peran paling dominan terkait penjualan. Kepuasan kerja salesperson tidak lepas dari kompetensi yang harus dimiliki, dimana dihadapk an langsung dengan kondisi pasar yang sangat dinamis yang menuntut pengalaman bertemu dengan banyak orang. Keterbukaan terhadap pengalaman dianggap sebagai salah satu faktor yang diduga berhubungan dengan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang salesperson , yang kemudian berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara keterbukaan terhadap pengalaman dan kepuasan kerja pada salesperson PT. “X” Real Estate Agents di Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain korelasional. Data penelitian didapatkan dengan menggunakan alat ukur keterbukaan terhadap pengalaman yakni skala International Personality Item Pool ( IPIP ) modifikasi dari Goldberg (1999) dan skala INDSALES Model modif ikasi dari Comer, Machleit, dan Lagace (1989). Sampel (N = 83) diambil dari populasi salesperson PT. “X” Real Estate Agents di Surabaya menggunakan teknik incidental sampling . Analisa data menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment menunjukkan ada hubungan positif antara keterbukaan terhadap pengalaman dan kepuasan kerja pada salesperson PT. “X” Real Estate Agents di Surabaya (r = 0,297; p-value < 0,05). Artinya, semakin tinggi keterbukaan terhadap pengalaman yang dimiliki oleh salesperson , semakin tinggi pula kepuasan kerja yang dirasakan salesperson tersebut. Sumbangan efektif keterbukaan terhadap pengalaman terhadap kepuasan kerja adalah sebesar 8.82%. Penelitian ini menemukan empat aspek keterbukaan terhadap pengalaman yang berhubungan langsung dengan kepuasan kerja yaitu perasaaan , tindakan, ide-ide dan nilai-nilai. Sementara, dua aspek lainnya tidak berhubungan langsung dengan kepuasan kerja yaitu imajinasi dan ketertarikan artistik. Melihat adanya hubungan antara keterbukaan terhadap pengalaman dan kepuasan kerja, peneliti menyarankan perusahaan mengadakan berbagai pelatihan untuk salesperson agar terbuka terhadap pengalaman melalui workshop, seminar, training dan lainnya, sehingga kepuasan kerjanya meningkat.

