Penerapan Upcycle Limbah Kain Perca Menggunakan Teknik Faux Chenille pada Perancangan Tas Wanita
Abstract
Permasalahan limbah kain terus bertambah banyak dan menumpuk pada pergantian tahun 2021-2022. Limbah kain ini terdiri dari limbah pakaian, dan potongan kain perca dari sisa produksi fashion. Pembuangan limbah kain terkadang masih dilakukan secara sembarangan sehingga dapat mengganggu kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian untuk memanfaatkan kembali limbah kain perca untuk mengubah nilai limbah yang tidak berharga menjadi produk yang bernilai jual. Tahapan perancangan dilakukan dengan metode design thinking dari Stanford d. School yang berfungsi untuk memahami keinginan dari target market untuk menciptakan produk tepat sasaran yang berfokus pada pengumpulan data visual, studi literatur, dan wawancara. Kemudian, Perancangan tas akan diwujudkan menggunakan teknik upcycle dengan cara memanipulasi kain, yaitu teknik faux chenille. Teknik ini berfungsi untuk memanfaatkan potongan limbah kain perca secara maksimal dengan menggabungkan potongan kain ke dalam satu kain yang akan dijahit menjadi satu. Teknik faux chenille juga masih kurang dikenal oleh kalangan masyarakat sehingga dapat menjadi peluang bisnis yang baik karena tidak memerlukan banyak modal untuk dapat menghasilkan suatu produk aksesoris fashion, yaitu tas wanita. Perancangan desain tas akan menggunakan metodologi kualitatif dan kuantitatif yang menyesuaikan pada tren fashion dan target market, dengan melakukan survey. Kemudian, kesimpulan survey seperti seperti pemilihan bentuk, ukuran, warna, dan lain – lain akan diolah dan digunakan pada desain tas. Pewarnaan yang dipilih merupakan gradasi warna pastel yang terinspirasi dari warna langit dan pattern lengkung yang terinspirasi dari bentuk awan. Tahapan selanjutnya, yaitu mewujudkan desain tas menjadi sebuah prototype yang akan diuji cobakan kepada expert dan extreme yang berpengalaman dalam bidang masing – masing. Setiap feedback yang diberikan akan berguna untuk mengetahui kelayakan produk dan menentukan minat pasar. Penelitian ini juga diharapkan dapat menyadarkan masyarakat untuk memanfaatkan barang yang tidak terpakai agar tidak berakhir di tempat pembuangan akhir karena limbah ini masih dapat diolah menjadi barang yang bernilai.

