• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Skripsi, Tesis dan Disertasi
    • Fakultas Industri Kreatif
    • Bisnis Desain Fashion
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Skripsi, Tesis dan Disertasi
    • Fakultas Industri Kreatif
    • Bisnis Desain Fashion
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Penerapan Motif Wayang Banjar pada Perancangan Busana Ready to Wear Deluxe dengan Teknik Free Hand Embroidery

    Thumbnail
    View/Open
    Halaman Judul (558.8Kb)
    Halaman Pernyataan Keaslian (256.8Kb)
    Kata Pengantar (552.2Kb)
    Abstrak (554.7Kb)
    Halaman Daftar Isi (512.0Kb)
    Halaman Daftar Gambar (499.6Kb)
    Halaman Daftar Tabel (491.1Kb)
    Halaman Daftar Lampiran (474.2Kb)
    Bab 1 (8.319Mb)
    Bab 2 (14.80Mb)
    Bab 3 (511.4Kb)
    Journal/Article (8.367Mb)
    Daftar Pustaka (512.7Kb)
    Date
    2022
    Author
    Syarwan, Angelina Shelanda Anu
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Ketika unsur globalisasi mempengaruhi budaya di Indonesia tidak sedikit masyarakat yang memilih untuk mengurangi unsur kebudayaan di kehidupan sehari-harinya. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang krusial ketika masyarakat tidak lagi menlestarikan budaya-budaya yang ada di daerahnya. Salah satu budaya yang perlu mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat adalah eksistensi Wayang Banjar. Wayang yang sering dijumpai saat ini sangat identik dengan kebudayaan Jawa. Mengingat kesenian wayang yang mulai dilupakan dan keterbatasan informasi yang diperoleh oleh masyarakat maka perlu sebuah alternatif untuk mengatasi permasalahan ini. Anggapan masyarakat terkait kesenian tradisional, salah satunya wayang merupakan budaya yang kuno atau ketinggalan zaman sehingga mengakibatkan minimnya minat masyarakat untuk mempelajari wayang-wayang yang ada di Indonesia. Salah satunya wayang dari Banjar yang belum banyak diketahui oleh generasi muda saat ini, berupa simbol maupaun arti dari suatu makna pada setiap karakter tokohnya. Pada penelitian ini menggunakan metode perancangan design thinking, pengumpulan data diperoleh melalui data primer dan data sekunder. Data primer menggunakan metode kualitatif wawancara secara langsung dengan 6 expert dan 12 extreme. Pengumpulan data sekunder diperoleh melalui jurnal, website, artikel, dan buku terkait dengan penelitian. Metode perancangan menggunakan metode design thinking. Pada target market menggunakan teori VALS yaitu experiencers untuk wanita sumber daya tinggi yang suka mengekspresikan diri dan mengikuti trend. Hasil penelitian dari brand ASHE adalah merancang busana wanita ready-to-wear deluxe yang mengaplikasikan motif wayang Banjar asal Kalimantan Selatan dengan teknik free hand emboridery dan penambahan beading. Serta kombinasi motif lainnya berciri Kalimantan sebagai motif localism kearifan budaya. Koleksi ini dirancang dengan style yang modern, elegant, dan semi-formal mengikuti trend fashion yang dirancang sesuai dengan minat target market. Pada koleksi pertama brand ASHE yaitu Lakoon, dibuat berupa 5 look desain yang terdiri dari top, bustier, outer, short pants, long pants, kulot, waist peplum. Untuk mempertahankan budaya Wayang Banjar perlu untuk menciptakan sebuah kolaborasi yang dapat menarik minat kaum muda. Agar warisan budaya tetap lestari dan terjaga.
    URI
    https://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8713
    Collections
    • Bisnis Desain Fashion

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire