Perancangan Busana Genderless Ready to Wear dengan Menggunakan Teknik Dekonstruksi
Abstract
Cara mengekspresikan diri akhir-akhir ini menjadi sangat terpaku dan terbatas pada pemikiran masyarakat. Salah satunya adalah berekspresi melalui cara berpakaian. Seperti yang kita ketahui dan kita terapkan sekarang, semua pakaian tergolong berdasarkan gender, pakaian khusus pria atau pakaian khusus wanita. Hal ini cenderung membentuk standar/batasan jelas antara busana pria dan wanita yang membuat sekelompok masyarakat menjadi tidak nyaman dalam mengekspresikan diri mereka melalui busana dikarenakan klasifikasi busana berdasarkan gender ini membuat mereka tidak berani/dikucilkan apabila memakai busana yang diklasifikasi untuk gender sebaliknya. Maka dari itu perancangan ini diharapkan dapat memberikan solusi dari isu yang masih marak terjadi tersebut. Perancangan busana ini didesain secara genderless untuk memudarkan isu dan memberikan solusi terhadap klasifikasi gender pada busana, dan dikemas dengan menggunakan teknik dekonstruksi sebagai inovasi yang dapat diberikan pada busana genderless agar lebih ekspresif dan eksploratif dan juga tidak terlalu minimalis. Metode yang digunakan dalam perancangan busana ini adalah tinjauan data lebih dalam mengenai konsep genderless dan dekonstruksi dan lalu mengumpulkan informasi dengan cara mengadakan sesi interview online dan survei.

