Perancangan Tas Bergaya Resort Memanfaatkan Limbah Kulit Sisa Industri Menggunakan Teknik Anyaman Truntum Khas Banyuwangi
Abstract
Seiring dengan bertambahnya waktu, produk fesyen telah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Selain berdampak baik pada perekonomian, peningkatan industri fesyen ternyata juga berdampak buruk sebagai penyumbang limbah terbesar kedua. Industri fesyen cenderung memproduksi tas dan sepatu dengan skala besar hingga menyisakan limbah kulit mulai dari potongan kecil hingga lembaran kulit utuh. Artinya, perlu pengolahan limbah secara tepat. Bentuk pengolahan limbah kulit yang dilakukan dalam perancangan ini adalah dengan menggunakan teknik anyaman truntum khas Banyuwangi. Teknik anyaman ini membutuhkan jalinan anyam yang cukup banyak sehingga dapat mengurangi limbah kulit dengan cepat. Produk yang akan dihasilkan berupa aksesoris tas bergaya resort yang dapat digunakan untuk acara casual hingga formal. Sedangkan, tujuan dari perancangan ini adalah untuk merancang aksesoris tas bergaya resort dengan memanfaatkan limbah kulit sisa industri menggunakan teknik anyaman truntum khas Banyuwangi. Metode perancangan yang akan digunakan adalah metode design thinking melalui lima tahap yakni empathize, define, ideate, prototype, dan test. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian mix methods yakni menggunakan metode kualitatif sebagai metode utama dan metode kuantitatif sebagai pendukung. Untuk memperoleh data primer akan dilakukan wawancara kepada para pengrajin anyaman truntum Banyuwangi dan observasi. Sedangkan untuk memperoleh data sekunder dilakukan studi literatur dengan mengumpulkan data dari buku, jurnal, dan website yang valid. Hasil penelitian ini menunjukkan jika tas dengan memanfaatkan limbah kulit menggunakan teknik anyaman truntum khas banyuwangi mampu bersaing dan diminati oleh target market. Selain itu, pengaplikasian anyaman khas banyuwangi juga dapat mengangkat kearifan lokal Indonesia dan mampu mengurangi limbah kulit.

