Niat Berwirausaha Mahasiswa dan Keterhubungannya dengan Kecerdasan-Hadapi-Rintangan
Abstract
Niat dalam berwirausaha dapat dipengaruhi oleh faktor demografis (gender, usia, pengalaman bekerja) dan faktor eksternal, misalnya latar belakang keluarga. Salah satu ciri seorang wirausaha tampak ketika dia menghadapi rintangan yang ada dalam mengelola bisnis, dia cenderung akan bertahan dan mencari jalan keluar, bukan berhenti di tengah jalan. Kemampuan individu dalam mengubah hambatan menjadi peluang dikenal sebagai Adversity Quotient (AQ/ kecerdasan-hadapi-rintangan). Keterhubungan antara kecerdasan-hadapi-rintangan dengan niat berwirausaha, serta perbedaan niat berwirausaha berdasarkan perbedaan gender, pengalaman bekerja, dan latar belakang keluarga (family business & non-family business) akan dijabarkan pada penelitian ini. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling terhadap 126 mahasiswa Universitas Ciputra. Hasil korelasi peringkat Spearman menunjukkan Sig. 0,000 dan koefisien korelasi sebesar 0,502; yang artinya terdapat keterhubungan yang signifikan antara kecerdasan-hadapi-rintangan dengan niat berwirausaha. Hasil independent sample test menunjukkan bahwa niat berwirausaha tidak berbeda antara mahasiswa laki-laki dengan perempuan. Akan tetapi, niat berwirausaha mahasiswa yang belum berpengalaman kerja lebih rendah dibandingkan yang telah berpengalaman kerja. Selain itu, mahasiswa yang memiliki latar belakang family business lebih tinggi niat berwirausahanya dibandingkan mahasiswa non-family business.