Show simple item record

dc.contributor.authorMinantyo, Hari
dc.contributor.authorSahertian, Juliuska
dc.contributor.authorKrisbianto, Oki
dc.contributor.authorTanjaya, Timotius
dc.contributor.authorSyaiful, Lucilla Bilkis
dc.contributor.authorPuspita, Tabita Yunia
dc.contributor.authorNapitupulu, Mikael Marhal
dc.contributor.authorZahru, Oktavidiayu Aminatus
dc.contributor.authorNgawi, Imelda Agustina
dc.contributor.authorMuljadi, Faynscha Clarence
dc.contributor.authorWijaya, Elizabeth Angela
dc.contributor.authorAlexander, Gabriel
dc.contributor.authorSudibyo, Theodora Kezia
dc.contributor.authorKartika, Christiana
dc.contributor.authorMutiarani, Natasya Shaula
dc.contributor.authorYobellino, Kevin Marsekal
dc.contributor.authorSalim, Henry
dc.contributor.authorSutanto, Regina Tania
dc.date.accessioned2023-08-22T01:54:41Z
dc.date.available2023-08-22T01:54:41Z
dc.date.issued2023
dc.identifier.isbn978-623-02-5447-5
dc.identifier.urihttps://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/6574
dc.description.abstractJagung merupakan hasil tanaman pangan yang banyak dibudidayakan oleh para petani yang ada di Indonesia. Jenis jagung yang ditanam oleh para petani ada yang berwarna merah dan warna putih, bahkan saat ini sudah ada jagung juga yang berwarna hitam. Sebagai hasil pertanian, jagung ini bisa digunakan sebagai makanan pokok di beberapa daerah yang ada di Indonesia. Selain sebagai makanan pokok, jagung yang ditanam di Indonesia ini juga digunakan untuk makanan ternak seperti burung, ayam, dan lainnya. Suku Tengger yang ada di pulau Bromo menggunakan jagung yang berwarna putih ini sebagai makanan pokok mereka yang diolah menjadi aron. Aron adalah makanan pokok bagi masyarakat Suku Tengger yang ada di sekitar pulau Bromo seperti di desa Wonokitri, di desa Tosari dan lainnya . Aron ini dibuat dari jenis jagung yang warnanya putih. Aron dipercaya oleh masyarakat Suku Tengger sebagai makanan pokok yang bisa meningkatkan stamina dalam mereka melakukan aktifitas sehari-hari dalam bertani. Selain menjadi makanan pokok oleh masyarakat Suku Tengger. Aron ini juga digunakan pada saat ada acara-acara khusus dalam Suku Tengger sebagai sesaji seperti acara keagamaan, acara kelahiran, tugel kuncung, pernikahan, nyewu, membangun rumah atau fasilitas-fasilitas lainnya. Keunikan dari aron ini menurut ketua adat di desa Wonokitri ini, jika digunakan sebagai makanan pokok oleh masyarakat di desa Wonokitri ini adalah cara makannya. Cara makan aron tidak bisa langsung dimakan bersamaan dengan lauknya, tetapi harus dimakan secara berganian antara aron, kuah dan lauk pauk sebagai pendampingnya. Sedangkan menurut penjelasan dari Bapak Digdaya Ketua PHRI Probolinggo saat diwawancarai, Aron yang dikonsumsi masyarakat didesa Tosari ini saat makan dilakukan didepan tungku perapian secara bersama-sama sambil ngobrol (jagongan). Proses membuat aron disini membutuhkan waktu yang berbulan-bulan dan aron ini bisa disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Aron yang hanya sebagai makanan pokok dan digunakan pada acara-acara ritual keagaman dan belum banyak dimunculkan menjadi kreasi hasil olah pangan yang menarik, maka tim dalam penelitian ini membuat resep kreasi hasil olah pangan berbahan dasar aron ini dengan tujuan bisa membantu warga sekitar gunung Bromo ini untuk berkreasi membuat produk dari aron ini agar bisa membantu mengembangkan dan melestarikan makanan khas ini bisa dijual untuk oleh-oleh khas bagi wisatawan yang berkunjung di gunung Bromo.en_US
dc.publisherDEEPUBLISHen_US
dc.titleResep Kreasi Olahan Pangan Berbahan Dasar Pangan Lokal di Bromoen_US
dc.typeBooken_US


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record