• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Lecture Papers
    • Lecture Papers National Published Articles
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Lecture Papers
    • Lecture Papers National Published Articles
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    LAPORAN KASUS : MICRONEEDLE RADIOFREQUENCY UNTUK TATALAKSANA JERAWAT IATROGENIC PADA PASIEN POST TRANSPLANTASI GINJAL

    Thumbnail
    View/Open
    Abstract (1.201Mb)
    Content (250.5Kb)
    Plagiarism (1.201Mb)
    Date
    2023
    Author
    Nurhadi, Stefani
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Microneedle Radiofrequency untuk Tatalaksana Jerawat Iatrogenic pada Pasien Post Transplantasi Ginjal: Laporan Kasus. Jerawat iatrogenic ditandai dengan riwayat penggunaan glukokortikoid, timbulnya jerawat yang tibatiba dan pada distribusi usia yang umumnya tidak berjerawat. Jerawat tersebut muncul pada wajah dan leher, dan di luar area seboroik ada umumnya. Pasien dengan jerawat iatrogenik disertai penyakit ginjal sering menyebabkan mereka takut menggunakan obat sistemik yang biasa digunakan untuk perawatan jerawat. Microneedling Radiofrequency (MRF) adalah modalitas minimal invasif yang menggunakan jarum-jarum halus untuk menghantarkan energi radio frekuensi ke dalam kulit. Alat ini telah menunjukkan efektivitas dalam mengobati jerawat aktif dengan mendenaturasi kelenjar sebasea dan mengurangi keberadaan bakteri Cutibacterium acnes. Seorang pria berusia 44 tahun datang dengan erupsi papulopustular berat di wajahnya yang muncul tiga bulan sebelum kunjungannya ke klinik. Pasien memiliki riwayat penyakit ginjal polikistik dan menjalani transplantasi ginjal tujuh bulan yang lalu. Untuk mengurangi risiko penolakan organ, pasien diberi beberapa obat imunosupresif (takrolimus dan metilprednisolon). Pemeriksaan dermatologis menunjukkan papula eritematosa dan pustula multipel di wajah, disertai dengan komedo multipel. Pasien menolak pengobatan sistemik dan mencari tatalaksana alternatif. Dalam kasus ini, kami memilih perawatan MRF, yang terdiri dari tiga sesi dengan jarak empat minggu. Gambar diambil sebelum terapi dan empat minggu setelah sesi terakhir. Didapatkan penurunan yang signifikan pada lesi inflamasi. Skor penilaian jerawat, menurut Plewig dan Kligman, menurun dari 3 pada awalnya menjadi 1. Tidak ada efek samping berat yang dilaporkan
    URI
    https://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/6695
    Collections
    • Lecture Papers National Published Articles

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire