HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN ENTREPRENEURIAL SELF-EFFICACY PADA SISWA SMA X
Abstract
Dewasa ini, tren berwirausaha di Indonesia semakin diminati oleh berbagai kalangan khususnya para wirausaha muda. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan jumlah wirausaha dari 0,24 % menjadi 1,56 % atau 3,744 juta orang wirausaha baru pada Februari 2012. Walau demikian, peningkatan ini belum mencapai angka ideal 2%. Salah satu faktor penyebab generasi muda enggan berwirausaha adalah ketidakyakinan mereka akan kemampuannya untuk berwirausaha, yang lebih dikenal dengan istilah entrepreneurial self-efficacy (ESE) . Tren entrepreneurship juga mulai merambah banyak instansi pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Siswa sekolah menengah berada pada tahapan usia yang ideal untuk mengembangkan sikap terhadap entrepreneurship dan meningkatkan pengetahuan serta kemampuan mereka dalam ber- entrepreneur . Dukungan sosial diduga sebagai faktor yang berperan dalam menumbuhkan ESE individu. P enelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dukungan sosial dengan ESE pada siswa SMA X. SMA X merupakan salah satu SMA swasta di Surabaya yang mengintegrasikan kurikulum pembelajaran dengan entrepreneurship learning cycle . Salah satu faktor yang diduga mampu meningkatkan ESE siswa tersebut adalah dukungan sosial yang diberikan oleh pihak sekolah, guru, dan lingkungan sekitar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif yang bersifat korelasional dan menggunakan 2 skala ukur, yaitu skala ESE dan skala dukungan sosial. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI dan XII SMA X yang telah memperoleh pembelajaran entrepreneurship . S kala diberikan kepada 60 orang sampel penelitian yang dipilih melalu i teknik total population study dan dianalisis dengan uji korelasi Spearman ’s Rank Order . Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan positif antara dukungan sosial dengan entrepreneurial self - efficacy ( ESE ) pada siswa SMA X (rho = 0,26; p < 0,05 ). Tingkat k orelasi k eduanya tergolong rendah dan s u mbangan efektif dukungan sosial terhadap ESE subyek adalah sebesar 6,76%. Peneliti melihat adanya faktor lain yang berperan dalam penelitian ini seperti vicarious experience, mastery experience, soft skills, orientas i peran gender, dan stres yang belum dijabarkan secara m endalam dalam penelitian ini dan dapat dikembangkan dalam penelitian selanjutnya. Mengingat pentingnya pengembangan ESE terhadap sikap dan intensi seseorang untuk ber - entrepreneur , maka peneliti meny arankan pula agar pihak sekolah dan orangtua terus memberikan dukungan terutama dari segi emosional dan pemberian penghargaan bagi anak didiknya untuk membangun dan memaksimalkan ESE siswa bersangkutan