Merajut Ikatan yang Kuat: Tinjauan atas Dampak Modul Pelatihan H.E.R.O. terhadap Keterikatan Kerja
Abstract
Dewasa ini banyak pegawai yang cenderung kurang memiliki keterikatan kerja ( work engagemen) yang
mengakibatkan turunnya kinerja dan memberi efek negatif bagi perusahaan. Tak terkecuali pada Coffee Shop
X, dimana pegawainya memiliki nilai keterikatan kerja yang rendah, sehingga membuat kinerja perusahaan
dalam memberikan pelayanan yang prima mengalami penurunan. Guna mengatasinya, dilakukan upaya
pelatihan HERO yang merupakan pembekalan Modal Psikologis (Psychological Capital) yang diharapkan dapat
meningkatkan keterikatan kerja pegawai. Penelitian ini dilakukan dengan memberikan pelatihan bagi seluruh
pegawai Coffee Shop X. Untuk mengukur perubahan sikap, digunakan skala adaptasi Utrecht Keterikatan kerja
Scale (Schaufeli, Bakker & Salanova, 2006), yang kemudian diuji dengan uji beda menggunakan Paired T-Test.
Berdasarkan uji statistik dengan Paired T-Test. Dalam tabel Statistik Uji, terlihat bahwa nilai Signifikansi (2-
tailed) adalah 0,000, yang lebih kecil dari α. Ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara kondisi
sebelum dan setelah pelatihan dilakukan terkait peningkatan keterikatan kerja. Perubahan dalam sikap
peserta pelatihan dari pra-tes ke pasca-tes menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan. Sebanyak 60%
peserta mengalami peningkatan dua tingkat, sementara 27% mengalami peningkatan satu tingkat. Terdapat
juga 13% peserta yang tidak mengalami peningkatan. Data ini menunjukkan adanya perubahan sikap yang
cukup mencolok, dan dapat disimpulkan bahwa pelatihan berhasil cukup baik dalam meningkatkan
keterikatan kerja pada karyawan.

