Uji Toksisitas Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) Terhadap Cacing Ascaris suum
Date
2021Author
Dedwydd, Kevin Cerwyn
Adrianto, Hebert
Darmanto, Arief Gunawan
Metadata
Show full item recordAbstract
Dunia masih menghadapi masalah serius tentang infeksi Soil Transmitted Helminth (STH). Masyarakat Indonesia sendiri, khususnya anak-anak sering terinfeksi STH karena pengetahuan ibu yang kurang tentang infeksi STH. Kekayaan alam Indonesia yang luas membuat biji pinang (Areca catechu) dikenal sebagai salah satu obat tradisional yang berpotensi untuk membunuh cacing STH di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antelmintik ekstrak diklorometana biji pinang terhadap cacing Ascaris suum in vitro. Penelitian eksperimental ini menggunakan rancangan Post-Test Only Group Design. Ekstrak diklorometana biji pinang yang digunakan memiliki konsentrasi 100.000, 150.000, 200.000, 250.000, dan 300.000 ppm, dengan kontrol positif (albendazole) dan kontrol negatif (larutan NaCl 0,9% dan tween 80). Perkembangan cacing diamati selama empat hari setiap 24 jam, kemudian dilakukan analisis data menggunakan uji Spearman dan analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak diklorometana biji pinang berpotensi menjadi antelmintik, dan peningkatan konsentrasi ekstrak berkorelasi kuat terhadap mortalitas cacing dengan p <0,05. Telah diketahui pula bahwa LT90 =0,659 hari dan LC90 = 194.819 ppm.

