PENGGUNAAN TEPUNG TEMPE UNTUK MENINGKATKAN KADAR PROTEIN MI BERBAHAN DASAR SAGU
Abstract
PENGGUNAAN TEPUNG TEMPE UNTUK MENINGKATKAN KADAR PROTEIN MI BERBAHAN DASAR SAGU 
Meningkatnya konsumsi mi instan di Indonesia dapat mempengaruhi ketahanan
pangan Indonesia karena bahan dasar mi instan yang berasal dari tepung terigu.
Dibutuhkan produk pangan berbahan dasar pangan lokal guna meningkatkan
ketahanan pangan Indonesia. Mi sagu merupakan salah satu produk pangan yang
berbahan dasar pangan lokal, namun kadar protein yang terkandung di dalamnya
sangat rendah dan tidak dapat memenuhi standar yang ditentukan oleh SNI.
Dibutuhkan produk pangan lain dengan kadar protein tinggi untuk ditambahkan
ke dalam adonan mi sagu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan
kadar protein mi sagu dengan menambahkan tepung tempe ke dalam adonannya.
Tempe merupakan sumber protein nabati yang dinilai cukup untuk menambahkan
kadar protein mi sagu. Metode penelitian yang digunakan adalah research and
development dengan melakukan uji organoleptik sebanyak tiga kali pengulangan
dengan lima sampel berbeda. Mi sagu tanpa tepung tempe memiliki kadar protein
sebesar 1,85%. Tepung tempe memiliki kadar protein sebesar 52,55%. Persentase
penambahan tepung tempe dalam penelitian ini adalah sebesar 10%, 12,5%, 15%,
17,5%, dan 20%. Berdasarkan hasil uji organoleptik yang diolah menggunakan
ANOVA, produk dengan persentase penambahan tepung tempe sebesar 20% yang
terpilih untuk kemudian diuji kadar proteinnya. Berdasarkan hasil uji
laboratorium, mi sagu dengan penambahan 20% tepung tempe memiliki kadar
protein sebesar 5,90%. Persentase tersebut menunjukkan bahwa tepung tempe
dapat meningkatkan kadar protein mi sagu dan mi sagu dengan penambahan
tepung tempe dapat lolos standar SNI dengan kadar protein sebesar 5,90%.
