PENGARUH METODE PENGOLAHAN (JUICING DAN FRYING) TERHADAP KANDUNGAN PEKTIN VARIETAS APEL MALANG
Abstract
PENGARUH METODE PENGOLAHAN (JUICING DAN FRYING) TERHADAP KANDUNGAN PEKTIN VARIETAS APEL MALANG
Pektin merupakan salah satu nutrisi yang memiliki banyak manfaat, seperti
membantu proses diet, menurunkan kolesterol, mengobati diabetes, mengontrol
diare, melindungi dari kanker dan sebagai sumber serat. Apel merupakan buah
yang kaya kandungan pektin, banyak dikonsumsi oleh masyarakat, serta mudah
didapatkan. Kandungan pektin berbeda pada setiap buahnya, bergantung pada
varietas, proses pengolahan, kondisi pertumbuhan, nutrisi tanaman, dan lama
penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proses
pengolahan (juicing dan frying) terhadap kandungan pektin pada berbagai varietas
Apel Malang. Kandungan pektin diukur dari 3 varietas Apel Malang yang berbeda
yaitu Apel Anna, Apel Manalagi, dan Apel Rome Beauty yang masing-masing
dibagi dalam 3 kelompok, yaitu kelompok 1 apel segar sebagai kontrol, kelompok
2 jus apel (juicing), dan kelompok 3 apel goreng (frying) .Penelitian ini
menggunakan desain kualitatif. Data kandungan pektin didapat melalui uji
laboratorium di Balai Riset Dan Standarisasi Industri Surabaya, Jalan Jagir
Wonokromo 360, Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian pengolahan frying
memiliki kandungan paling tinggi, diikuti pengolahan juicing dan apel segar.
Sedangkan varietas Apel Malang yang paling banyak mengandung pektin adalah
Apel Anna, diikut Apel Rome Beauty dan Apel Manalagi. Berdasarkan penelitian
tersebut metode pengolahan dan varietas Apel Malang mempengaruhi kandungan
pektin yang dihasilkan. Melalui penelitian ini diharapkan bisa membantu
entrepreneur dalam memberikan ide dan inovasi dalam bisnis
