| dc.description.abstract | Dinamika pertumbuhan ekonomi suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh
keberadaan dan peranan para wirausahawan (entrepreneur). Salah satu
masalah yang dihadapi Indonesia untuk dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi adalah rasio entrepreneur di Indonesia masih lebih rendah
dibandingkan dengan negara lain. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan
kapasitas entrepreneur di Indonesia, perlu dukungan berbagai pihak dalam
memunculkan wirausaha baru dengan mengembangkan sumber daya manusia
untuk kemajuan wirausaha nasional. Selain itu, memahami proses
entrepreneurial penting dilakukan guna mengejar kesempatan usaha yang akan
dapat mendorong ekspansi usaha dan meningkatkan integrasi teknologi yang
pada akhirnya akan dapat menciptakan kemakmuran. Keputusan yang diambil
seorang entrepreneur dalam mendirikan usaha rintisan (start-up business) dan
pengembangan usaha tersebut tidaklah hanya ditentukan oleh diri entrepreneur
itu sendiri, namun juga terdapat kontribusi dari orang lain (role model). Adanya
role model memberi pengaruh signifikan terhadap identitas entrepreneurial,
selanjutnya identitas entrepreneurial berpengaruh signifikan terhadap kinerja
berwirausaha. Hal ini menunjukkan pentingnya seorang entrepreneur dalam
memilih role model-nya. Saat ini, banyak entrepreneur sukses yang mendunia
dan salah satunya adalah Jack Ma pendiri Alibaba Group yang merupakan
entrepreneur sukses dari Asia yang mendunia. Keberadaan Jack Ma di
Indonesia semakin terasa setelah resmi menjadi penasihat e-commerce untuk
pemerintah Indonesia. Oleh karena itu, pentingnya proses entrepreneurial Jack
Ma diharapkan dapat menjadi role model perkembangan entrepreneurial di
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran proses
entrepreneurial Jack Ma.
Penelitian ini menggunakan metode analisis isi deskriptif. Konseptualisasi
pada penelitian ini adalah proses entrepreneurial dan operasionalisasi pada
penelitian ini dilihat dari persepsi model proses entrepreneurial dan karakteristik
entrepreneur oleh Bygrave (2004). Jenis unit analisis yang digunakan adalah unit
pencatatan tematik. Metode penarikan sampel menggunakan penarikan sampel
acak (non-probability sampling) dengan jenis teknik sampel purposive (purposive
sampling). Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dokumentasi berupa
buku, video, dan artikel terkait proses entrepreneurial Jack Ma.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model proses entrepreneurial Jack
Ma sedikit berbeda dari teori model proses entrepreneurial Bygrave (2004).
Perbedaan terletak pada tidak adanya faktor ‘Job loss’ pada faktor pribadi model
entrepreneurial Jack Ma. Selain itu, tidak adanya faktor ‘incubator’, ‘banker’, dan
‘lawyer’ pada faktor lingkungan model proses entrepreneurial Jack Ma. Peneliti
juga menemukan penambahan aspek kompetensi entrepreneur Jack Ma yang
menjadi aspek penting atribut pribadi lainnya. Beberapa aspek kompetensi
entrepreneur seorang Jack Ma diantaranya terdiri dari communication skill,
computating skill, empowerment skill, dan conceptual skill. | en_US |