PERANCANGAN BRAND CAMPAIGN DAN MEDIA PROMOSI UNTUK BISNIS “CAU SKIRT”

Abstract

“PERANCANGAN BRAND CAMPAIGN DAN MEDIA PROMOSI UNTUK BISNIS CAU SKIRT” Perancangan ini dilakukan dalam rangka kampanye yang dilakukan Brand Cau Skirt dengan target market pengendara motor wanita usia 18-34 tahun sebagai pelajar/mahasiswa, pekerja, dan ibu rumah tangga. Tujuan penelitian ini merancang brand campaign beserta media promosinya yang sesuai bagi brand Cau Skirt. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif berupa wawancara terhadap expert user dan extreme user; Focus Group Discussion (FGD) serta studi literatur, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari kuesioner yang disebarkan secara online pada 73 responden. Strategi komunikasi yang dilakukan melalui giveaway dengan hashtag #nyamanberbatik dimana orang yang mengikuti giveaway juga menceritakan pengalaman mereka suka/duka mereka saat naik motor, atau membagikan tips untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Untuk mengkomunikasikan kampanye tersebut, perlu adanya media promosi yang efektif berdasarkan target market yaitu sosial media Instagram, Instagram Ads, Facebook Ads, Endorsement Influencer, Paid Promote, Voucher Discount, merchandise tote bag dan botol minum tumblr, serta pameran. Hasil perancangan berdasarkan dari strategi uji coba yang dilakukan, keseluruhan desain bagus dan media promosi yang dipilih sesuai, namun ada kekurangan dalam visualisasinya masih belum mewakili kalau produk ini untuk pengendara motor wanita, pemilihan warna kurang tepat untuk kelas menengah ke bawah dimana mereka mayoritas menyukai warna yang mencolok atau cerah, logo yang belum mewakili kampanye, serta komunikasi yang dipersingkat sehingga pesan yang tersampaikan tepat dan jelas. Untuk itu, revisi dilakukan keseluruh media promosi mulai dari warna yang cerah, visual produk dipakai saat berkendara motor, logo, gaya bahasa menggunakan bahasa indonesia, informasi yang dipersingkat, memperhatikan hirarki visual setiap medianya, serta strategi komunikasi tidak langsung seperti jualan namun cerita atau curhatan. Hal tersebut diharapkan dapat mampu menyampaikan pesan dengan baik kepada audiens.