| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perbandingan antara rasio profitabilitas dan rasio aktivitas antara Perfecture dan rata-rata perusahaan kompetitor sejenis di Kediri. Penelitian ini menggunakan laporan keuangan bulanan, termasuk neraca dan laporan laba rugi dari Juli 2012 hingga Juni 2013 sebagai populasi sekaligus sampel. Untuk membandingkannya, penulis menggunakan metode benchmarking kompetitif dengan standar lingkup perusahaan yang skala bisnisnya tidak terpaut terlalu jauh, diatur secara kuartalan, dan disajikan dalam bentuk grafik. Berdasarkan kriteria tersebut, ada tiga perusahaan yang telah memenuhi kondisi yang diperlukan, Abadi Furniture, Paradiso, dan King Living Interior.
Variabelnya adalah rasio profitabilitas dan rasio aktivitas, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, terdiri dari pengumpulan data yang akan dihipotesiskan atau menjawab pertanyaan mengenai status terakhir dari subyek penelitian.
Dalam rasio profitabilitas, Perfecture unggul daripada perusahaan kompetitor sejenis dalam NPM, sedangkan lebih rendah dalam GPM dan ROE, sedangkan untuk rasio aktivitas, Perfecture unggul di TATO, FATO, maupun Operating Ratio. Sebagai catatan, bahwa mungkin Perfecture unggul secara persentase, namun masih lebih rendah dalam nominal. Untuk masa mendatang, rasio-rasio tersebut harus tetap dipertahankan ketika melakukan ekspansi.
Perfecture dapat mempertahankan sistem Just In Time dalam proses produksi untuk mengantisipasi perluasan pasar dan meningkatkan pelanggan. Sistem JIT dapat mencegah sumber daya furniture seperti kayu dan logam dari karat dan busuk karena persediaan jumlah hampir nol, hanya untuk beberapa proyek saja, tetapi sistem JIT juga dapat merugikan perusahaan karena margin menurun, ketika perusahaan mengimplementasikan JIT, penulis tidak bisa membeli dalam jumlah besar, sehingga tidak mendapatkan harga grosir. Tapi untuk perusahaan menengah kecil, JIT masih merupakan sistem terbaik untuk persediaan. | en_US |