PENAMBAHAN DAUN TARRAGON DAN BUNGA KRISAN DALAM PRODUK TEH HIJAU CELUP
Abstract
PENAMBAHAN DAUN TARRAGON DAN BUNGA KRISAN DALAM PRODUK TEH HIJAU CELUP
Teh merupakan minuman yang diperlukan untuk melengkapi kebutuhan konsumsi dalam kehidupan berinteraksi sosial bermasyarakat dan rumah tangga. Di pasaran, teh yang menjadi favorit adalah teh hitam yang dikemas langsung menggunakan packaging, berbentuk celup, hingga berbentuk botol dengan berbagai merek. Semakin mudahnya menikmati teh membuat manfaat dari meminum teh tidak lagi sebagaimana mestinya. Pada penelitian ini, teh yang digunakan adalah teh hijau berbentuk celup. Selain itu, penelitian pada teh hijau dibuat dengan penambahan daun tarragon dan bunga krisan dengan tujuan meningkatkan kualitas kesehatan lansia. Penelitian memiliki lima sampel yaitu empat konsentrasi pada komposisi dan satu kontrol. Serta dilakukan uji organoleptik dan uji minat pasar yang dilakukan dengan tiga kali pengambilan sampel. Pada uji organoleptik dan uji minat pasar dilakukan berdasarkan tiga golongan usia yaitu usia 20–35 tahun, 36–50 tahun, dan di atas 51 tahun dengan total responden 90 orang. Hasil uji organoleptik diolah dalam ANOVA menggunakan SPPS versi 22. Hasil analisis menunjukkan variabel kontrol dan variabel penambahan daun tarragon dan bunga krisan mendapat penilaian yang berbeda dari segi warna, rasa, dan aroma. Pada rekapitulasi hasil uji organoleptik diperoleh nilai tertinggi pada sampel dengan kode B2 dengan nilai warna 3,69 ± 0,94a, rasa 3,40 ± 0,97a, dan aroma 3,47 ± 0,94a. Pada uji minat pasar, sebagian besar responden memilih harga murah. Berdasarkan hasil perhitungan HPP Rp 12.075 dan mark up Rp 12.305 maka harga jual produk dengan penambahan biaya 30% yang meliputi biaya tenaga kerja, provit, dan biaya tidak terduga adalah Rp 16.000. Dan minat responden dalam jalur distribusi barang adalah secara online menggunakan sosial media dan online shop.
