PERANCANGAN PERHIASAN WANITA YANG TERINSPIRASI DARI BUDAYA SENI MAJAPAHIT DIAPLIKASIKAN KEBAHAN TEMBAGA BERLAPIS EMAS DENGAN TEKNIK TEXTURING
Abstract
Kebudayaan Indonesia terdiri dari berbagai ras yang terbagi menjadi beberapa
provinsi. Khususnya di Provinsi Jawa Timur, budaya Jawa Timur memiliki
banyak ras dan budaya. Penyebaran budaya Jawa Timur tidak terlepas dari era
Kerajaan Majapahit. Kesenian perhiasan Majapahit tidak kalah menarik perhatian
hingga saat ini, terlihat dari banyaknya peninggalan arkeologi di situs Trowulan
yang menggambarkan awal mula penemuan emas dan menunjukkan teknik
pengolahan perhiasan di Majapahit. Saat ini keaslian seni dari Jawa Timur
tersebut sangat sulit untuk ditemui, dan mengakibatkan punahnya beberapa bagian
yang anak cucu tidak ketahui. Berawal dari kecemasan tersebut muncul ide untuk
mengembangkan peracangan perhiasan untuk wanita dengan mengembangkan
budaya seni asli Jawa Timur yaitu pada saat kerajaan Majapahit dengan
mengaplikasikan bahan sisa limbah tembaga yang diharapkan dapat menjadi
sesuatu yang memiliki nilai jual serta dapat mengurangi limbah tembaga, yang
kemudian tembaga tersebut dilapisi kembali dengan lapisan emas agar
mempercantik pada bagian finishing dan membentuknya dengan teknik texturing.
Tujuan perancangan ini adalah menciptakan desain aksesoris untuk wanita
Indonesia menggunakan material pemanfaatan limbah tembaga dengan
menggunakan teknik Texturing dan menciptakan desain aksesoris yang sesuai dan
bernilai jual tinggi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan
du acara yaitu dengan pengumpulan data primer dan data sekunder. Pada data
utama bersumber dari hasil penelitian kualitatif berupa wawancara dan observasi,
serta dari hasil penelitian kualitatif berupa angket. Metode perancangan dilakukan
dengan uji coba produk lalu pengembangan perancangan dengan membuat design
dan iustrasi, spesifikasi dan costing sheet, branding produk dengan membuat logo,
membuat brand collaterals dan lookbook. Berdasarkan hasil penelitian beberapa
expert users, mereka mengatakan bahwa hasil rancangan ini akan sangat diterima
oleh masyarakat karena mengangkat tema kebudayaan yang dimana untuk saat ini
akan sangat sedikit masyarakat yang bisa dan menghargai kebudayaan di negeri
sendiri. Kemudian untuk proses pembuatannya yang harus diperhatikan adalah
proses peleburan dari emas dan tembaga tersebut dan yang perlu diperhatikan lagi
adalah mengenai keberatan dari aksesoris tersebut, karena jika aksesoris tersebut
berat otomatis akan mengurangi minat konsumen untuk membeli dan
menggunakannya untuk sehari-hari. Sedangkan, extreme users mengatakan
apabila aksesoris tersebut ditujukan untuk target market yang berhijab maka lebih
baik diperbanyak aksesoris gelang dan cincin.
