• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Lecture Papers
    • Lecture Papers National Published Articles
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Lecture Papers
    • Lecture Papers National Published Articles
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    KEPALSUAN HIDUP DALAM HIPERREALITAS IKLAN

    Thumbnail
    View/Open
    Abstract (769.9Kb)
    Content (344.9Kb)
    Plagiarism (4.382Mb)
    Date
    2020
    Author
    Haryono, Cosmas Gatot
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Kapitalis (melalui iklan) memanfaatkan kondisi manusia yang terjebak dalam kehidupan yang dipenuhi dengan simulasi untuk mencapai keuntungan mereka. Menurut Jean P. Baudrillard, manusia telah terjerembab dalam ruang simulakra dan kehidupan hiperealis unt uk kepentingan perluasan penetrasi produk mereka. Situasi ini dimanfaatkan sebagai sarana untuk memberikan fantasi-fantasi ataupun simulasi-simulasi lain sehingga menyebabkan manusia tidak bisa lagi membedakan mana yang asli dari yang palsu, yang real da ri yang virtual, yang nyata dari fantasi. Media massa (terutama melalui iklan dan film) mempunyai peranan yang sangat besar dalam meciptakan dunia simulacra ini. Film dan iklan menyuguhkan begitu banyak kehidupan yang penuh dengan hiperrealitas. Penulis sangat tertarik untuk mengkaji permasalahan ini dan menggunakan analisis naratif Todorov untuk membongkar iklan komersial Ramayana Departement Store episode #DisneyHakSegalaBangsa yang peneliti pilih sebagai obyek penelitian. Hasilnya menunjukkan bahwa manusia tidak bisa dilepaskan dari lingkaran kepalsuan yang digambarkan sebagai “sebuah lingkaran setan kehidupan” karena pada waktunya siapapun korban dari kepalsuan juga akan melakukan hal yang sama kepada yang lainnya. Melalui iklan ini, Ramayana menggambarkan dirinya sendiri sebagai sumber keaslian yang sebenarnya, dimana kegembiraan dan semua impian akan terwujud. Ramayana hendak menggiring pola konsumsi masyarakat Indonesia agar tetap berada dalam keadaan, dimana mereka terjebak pada komsumsi yang salah kaprah dan menjadi semakin terjerembab dalam pola konsumsi yang kehilangan esensi karena hanya melihat eksistensi dan citra dirinya. Peneliti menyarankan agar masyarakat tidak mudah tergiur oleh berbagai promosi dan iklan produk yang cenderung menipu, melainkan mengkonsumsi barang sesuai dengan kebutuhan. Dengan demikian masyarakat bisa keluar dari lingkaran setan kepalsuan.
    URI
    https://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/6951
    Collections
    • Lecture Papers National Published Articles

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire