• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Lecture Papers
    • Lecture Papers National Published Articles
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Lecture Papers
    • Lecture Papers National Published Articles
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    HUBUNGAN INFLAMMATORY BOWEL DISEASE DAN KESEHATAN MENTAL

    Thumbnail
    View/Open
    Abstract (884.6Kb)
    Content (436.0Kb)
    Plagiarism (3.949Mb)
    Date
    2023
    Author
    Santoso, Anna Lewi
    Rambung, Etha
    Santoso, Jemima Lewi
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Latar Belakang: Inflammatory Bowel Disease (IBD) merupakan penyakit kronik idiopatik yang etiologinya disebabkan oleh gut microbiota, faktor genetik dan inflamasi kronik, dapat mengenai multi organ dengan manifestasi pada intestinal dan extraintestinal. IBD dapat berhubungan dengan gangguan sistem saraf (penyakit cerebrovascular, gangguan kesehatan mental). Pelepasan cytokine pada IBD dapat memberi efek pada fungsi neurobehavioral dan dapat menyebabkan efek negatif pada emosi dan memori, adanya inflamasi dapat menginduksi disregulasi hypothalamic-pituitary-adrenal axis dan merubah blood brain barrier, sehingga mediator inflamasi meningkat pada CNS, metabolisme neurotransmitter di area regulasi emosi, misal: nucleus accumbens, amygdale dan hippocampus. Faktor psychology, misalnya stres dapat mempengaruhi fungsi gastrointestinal, meningkatkan motilitas dan permeabilitas intestinal, mast cell teraktivasi. IBD pada GUT berpengaruh pada taste, visceral sensitivity dan motility, pada brain yaitu respon stres, mood dan cognitive behavior. Transmisi glutamat juga mempengaruhi patogenesis dari inflammatory bowel disease. Gangguan mood dan meningkatnya stres pada pasien IBD dapat menimbulkan penyakit tersebut muncul lagi dan lebih parah dari sebelumnya. Bakteri pada gut microbiome dapat mengaktifkan imun, permeabilitas intestinal, reflek enterik, sistem endokrin, yang akan mencapai otak melalui nerv vagus, Tujuan: Menjelaskan hubungan penyakit inflammatory bowel disease dengan kesehatan mental pada interaksi gut-brain axis. Artikel ini akan lebih membahas glutamate sebagai neurotransmiter/neuromodulator pada axis gut-brain. Metode Penelitian: Beberapa jurnal dan artikel yang menulis adanya interaksi antara GUT dan sistem saraf pusat (Gut-Brain Axis). Hasil: Pada studi epidemiologi pasien IBD lebih sering memiliki juga gangguan mental/ neuropsychiatric seperti autism, depression, dementia dan schizophrenia dibandingkan populasi umum. Diskusi: Intergrasi saraf, imun dan sistem endokrin dapat mempengaruhi perkembangan inflamasi secara lokal dan dapat berakibat pada otak bagian tertentu yang mendasari adanya aspek psikologi pasien IBD. Simpulan: Penatalaksanaan pasien IBD dengan gangguan kesehatan mental, diperlukan kerjasama antara dokter gastroenterologist, psikiatris dan keluarga pasien.
    URI
    https://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/7115
    Collections
    • Lecture Papers National Published Articles

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire