Penomoran Rumah dan Pembagian Wilayah: Studi Kasus Karangmalang Yogyakarta
Abstract
Perkembangan wilayah urban di Yogyakarta dipicu oleh pembangunan beragam kampus perguruan tinggi. Perubahan ini menimbulkan
masalah terkait sosial dan budaya yang salah satunya adalah penomoran dan alamat rumah yang tampaknya tidak teratur. Studi yang
dilakukan di Karangmalang ini menggunakan metode kualitatif observasi lapangan teknik snowball sampling dan wawancara open-ended
dengan tujuan mendalami kejadian seputar awal mula terbentuknya penomoran dan alamat rumah hingga menjadi yang sekarang. Tematema disusun dalam bentuk matriks unit-unit amatan yang didalami, dari penomoran rumah yang terkesan rumit dan tidak teratur ini
menghasilkan jaringan alur pemahaman tentang pembagian wilayah di Karangmalang. Dari awal pembentukan blok karena kebutuhan pos,
atau surat-menyurat, terhadap identifikasi lokasi yang lebih sekadar nama dusun dan nama pemiliknya, yang kemudian berkembang menjadi
pembagian RT/RW, dengan perkembangan nomor rumah seiring bertumbuhnya bangunan. Penomoran rumah secara konsensus ini oleh
pemerintah digabungkan dengan pembagian wilayah berdasarkan RT/RW tidak hanya bermanfaat untuk urusan administratif, namun
berpotensi tinggi dalam mendukung kehidupan bermasyarakat yang berkelanjutan.