ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA APOTEK ESA FARMA
Abstract
Apotek merupakan salah satu bisnis pelayanan produk dan jasa yang dikaitkan dengan kepuasan konsumen. Apotek Esa Farma merupakan usaha dalam bidang pelayanan kesehatan masyarakat. Apotek Esa Farma perlu menyusun suatu strategi dalam mengembangkan bisnisnya. Apotek Esa Farma mengalami penurunan omset yang cukup signifikan dari Oktober 2015 –
September 2016. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal pada Apotek Esa Farma. Meningkatnya persaingan apotek merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penurunan omset Apotek Esa Farma. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor internal dan faktor eksternal pada Apotek Esa Farma dalam menjalankan bisnisnya, dan (2) Merumuskan strategi pengembangan untuk Apotek Esa Farma
dan menentukan strategi prioritas yang dapat diimplementasikan pada Apotek Esa Farma. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Responden dalam penelitian ini, yaitu pemilik Apotek Esa Farma, asisten apoteker, bagian keuangan, apoteker, dan konsumen. Identifikasi kekuatan dan kelemahan menggunakan matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan identifikasi peluang dan ancaman menggunakan matriks External Factor Evaluation (EFE). Untuk merumuskan beberapa strategi alternative menggunakan Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunies, Treaths). Prioritas strategi menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Berdasarkan hasil perhitungan matriks IFE dan matriks EFE diperoleh total skor 2.53 dan 2.91. Hal ini menunjukkan bahwa Apotek Esa Farma mampu mengembangkan bisnis menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang dengan fokus strategi adalah meminimalkan masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik. Analisis SWOT yang dilakukan menghasilkan rumusan alternatif strategi yang merupakan hasil pencocokan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada pada Matriks SWOT. Selanjutnya dianalisi menggunakan QSPM untuk mendapatkan urutan pilihan yaitu (1) Mengoptimalkan pemanfaatan teknologi dalam pemesanan obat, (2) Meningkatkan pelayanan Apotek Esa Farma, (3) Menerapkan sistem komputerisasi dalam manajemen apotek, (4) Menyusun dan menerapkan pelaksanaan Standard Operating Procedure (SOP) karyawan, (5) Meningkatkan strategi promosi produk, dan (6) Meningkatkan kualitas karyawan. Prioritas strategi dengan nilai tertinggi yaitu menerapkan sistem komputerisasi dalam manajemen apotek dengan nilai TAS 6.502.
