PEMANFAATAN TEPUNG BERAS MERAH SEBAGAI PENAMBAHAN BAHAN UTAMA TAPIOKA DALAM PEMBUATAN CILOK DI CILOKBA
Abstract
PEMANFAATAN TEPUNG BERAS MERAH SEBAGAI PENAMBAHAN BAHAN UTAMA TAPIOKA DALAM PEMBUATAN CILOK DI CILOKBA
Beras merah merupakan salah satu bahan pangan yang sedang dikembangkan dan
salah satu bentuk olahannya adalah tepung beras merah. Kandungan protein beras
merah 7,5 gram per 100 gram. Beras merah mengandung protein, lemak,
karbohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B1, serat dan antosianin yang
selama ini belum dimanfaatkan secara optimal. Cilok merupakan produk yang
dipasarkan oleh Cilokba. Tujuan dari penelitian ini yaitu melakukan pemanfaatan
beras merah menjadi tepung dan dipergunakan untuk bahan tambahan di dalam
pembuatan cilok pada Cilokba. Penambahan tepung beras merah dalam bahan
utama tapioka pada cilok akan dilihat melalui uji proksimat dan uji organoleptik.
Penelitian ini merupakan pembuatan produk baru dalam bisnis Cilokba dengan
menggunakan konsentrasi penambahan tepung beras merah dari total berat
penggunaan tapioka sebanyak 10%, 15%, dan 20%. Metode penelitian yang
digunakan adalah research and development dengan melakukan uji organoleptik
dan uji laboratorium. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Dalam
penelitian ini jumlah responden terdapat 30 orang yang merupakan mahasiswa
dan staff Universitas Ciputra di Surabaya dan Gereja Gwalk Surabaya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa banyak responden yang menyukai cilok dengan
tepung beras merah pada penambahan tepung beras merah 10% karena tekstur
yang tidak terlalu kasar atau berpasir, kekenyalan yang cukup, warna yang tidak
terlalu mencolok, aroma yang tidak terlalu tajam, hasil dari uji laboratorium
menunjukkan kandungan yang terdapat pada cilok dengan tepung beras merah
memiliki serat kasar sebanyak 0,24%, dan protein 1,55%.