• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Skripsi, Tesis dan Disertasi
    • Fakultas Pariwisata
    • Bisnis Kuliner
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Skripsi, Tesis dan Disertasi
    • Fakultas Pariwisata
    • Bisnis Kuliner
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PENGARUH LETAK GEOGRAFIS DAN METODE PENYEDUHAN TERHADAP KADAR KAFEIN DARI TIGA JENIS BIJI KOPI ASLI INDONESIA

    Thumbnail
    View/Open
    ABSTRAK_ALVIN_40215061.pdf (368.2Kb)
    BAB I_ALVIN_40215061.pdf (1.794Mb)
    BAB II_ALVIN_40215061.pdf (1.367Mb)
    BAB III_ALVIN_40215061.pdf (1.526Mb)
    BAB IV_ALVIN_40215061.pdf (3.485Mb)
    BAB V_ALVIN_40215061.pdf (547.8Kb)
    COVER_ALVIN_40215061.pdf (235.5Kb)
    DAFTAR ISI_ALVIN_40215061.pdf (1.349Mb)
    DAFTAR PUSTAKA_ALVIN_40215061.pdf (610.8Kb)
    KATA PENGANTAR_ALVIN_40215061.pdf (290.3Kb)
    LAMPIRAN_ALVIN_40215061.pdf (2.059Mb)
    LAMPIRAN2_ALVIN_40215061.pdf (302.8Kb)
    LAMPIRAN3_ALVIN_40215061.pdf (300.8Kb)
    LAMPIRAN4_ALVIN_40215061.pdf (584.8Kb)
    LAMPIRAN5_ALVIN_40215061.pdf (270.3Kb)
    Date
    2019
    Author
    WIDARSONO, ALVIN SAPUTRA
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah letak geografis dan metode penyeduhan memberikan efek kepada kadar kafein dari biji kopi yang diseduh. Untuk sampel yang diteliti adalah sebanyak 30 orang dengan kriteria berusia diatas 17 tahun, memiliki pengetahuan dasar dalam pengolahan dan pemrosesan kopi, serta terbiasa mengkonsumsi kopi tanpa tambahan gula. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dengan pembagian kuesioner yang menggunakan skala Likert. Variabel yang digunakan penulis sebagai variabel bebas adalah letak geografis dan metode penyeduhan sedangkan untuk variabel terikat adalah kadar kafein. Selanjutnya, penulis mengolah data hasil penelitian menggunakan software SPSS 19 for windows untuk memperoleh kesimpulan yang signifikan berdasarkan hasil penelitian tersebut. Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dihitung menggunakan software SPSS, maka didapat kesimpulan bahwa letak geografis dan metode penyeduhan memberikan pengaruh signifikan terhadap kadar kafein. Dalam penelitian ini juga dilakukan pengujian kadar laboratorium untuk mengetahui nilai kadar kafein dari masing-masing biji kopi yang digunakan. Dalam penelitian ini jenis biji kopi yang digunakan adalah Aceh Gayo, Bali Kintamani, dan Papua Wamena. Hasil dari pengujian laboratorium menunjukkan hasil bahwa metode penyeduhan espresso memiliki kandungan kafein dengan kadar paling tinggi yaitu 0,363% untuk kopi Aceh Gayo, 0,339% untuk kopi Bali Kintamani, dan 0,390% untuk kopi Papua Wamena. Sedangkan untuk metode penyeduhan yang menghasilkan kadar kafein tertinggi nomor dua adalah menggunakan metode V60 dimana kopi Aceh Gayo menghasilkan kadar kafein sebesar 0,045%, Bali Kintamani sebesar 0,041%, dan Papua Wamena sebesar 0,039%. Sedangkan metode penyeduhan yang menghasilkan kopi dengan kadar kafein terendah adalah menggunakan metode Syphon dimana kopi Aceh Gayo menghasilkan kadar kafein sebesar 0,011%, Bali Kintamani sebesar 0,027% dan Papua Wamena sebesar 0,0074%.
    URI
    http://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/2137
    Collections
    • Bisnis Kuliner

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire