PENAMBAHAN BUBUK IKAN BANDENG (CHANOS CHANOS) DAN SEMANGGI AIR (MARSILEA CRENATA) DALAM PEMBUATAN MI SAGU DITINJAU DARI UJI ORGANOLEPTIK DAN KANDUNGAN GIZI

Abstract

Ikan bandeng merupakan bahan baku yang memiliki protein yang tinggi dan berkadar lemak rendah serta digemari oleh masyarakat yang menjadikan salah satu komoditas budaya yang diunggulkan. Ikan bandeng memiliki manfaat bagi perkembangan secara keseluruhan dan mencegah defisiensi mikronutrien. Sedangkan semanggi air merupakan jenis tumbuhan air yang memiliki kandungan gizi seperti mineral, kalium fosfor, besi, natrium, kalsium, seng serta tembaga. Dalam penelitian kreasi produk ini ikan bandeng digunakan keseluruhan bagian yang diolah menjadi bubuk dan semanggi air digunakan untuk campuran pembuatan mi basah. Penggunaan ikan bandeng secara keseluruhan bagian dengan tujuan mengurangi limbah ikan dan memanfaatkan semanggi air secara efisien. Penelitian ini menggunakan perbandingan bubuk ikan bandeng 5%, 10%, dan 15% untuk penambahan pada semanggi dalam pembuatan mi basah. Uji organoleptik dalam penelitian ini menggunakan 90 panelis dengan membagikan kuesioner dalam tiga hari yang berbeda kemudian hasil data organoleptik dianalisis menggunakan Anova. Hasil yang terbaik dari perlakuan proporsi pati sagu: bubuk ikan bandeng (100%:10%) dan semanggi air memiliki kadar protein 6,43%; kadar kalsium 162,23 Miligram per 150 gram total.