ANALISIS HAMBATAN KOMUNIKASI ORGANISASI VERTIKAL DAN HORIZONTAL DI DIVISI PRODUKSI PT SUBITU KREASI BUSANA
Abstract
Komunikasi merupakan salah satu sarana untuk menjalin hubungan antara
seseorang dengan orang lain, dengan adanya komunikasi maka terjadilah sebuah
hubungan yang positif. Komunikasi tidak pernah berjalan mulus tentu ada hal-hal
yang membuat komunikasi itu menjadi terhambat. Seperti halnya yang terjadi
pada subyek penelitian ini, yaitu PT Subitu Kreasi Busana khususnya di divisi
produksi. PT Subitu Kreasi Busana, merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak di bidang konveksi yang memproduksi berbagai macam jenis pakaian
jadi, mulai dari seragam sekolah, seragam kantor, seragam security, dan berbagai
macam jenis pakaian lainnya. Berhubung dengan penelitian ini, telah ditemukan
dimana telah terjadi hal-hal yang menyebabkan terjadi hambatan komunkasi
organisasi baik secara vertikal maupun horizontal. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hambatan komunikasi organisasi secara vertikal maupun horizontal
yang terjadi di divisi produksi PT Subitu Kreasi Busana. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, dengan metode pengumpulan
data berupa wawancara. Hasil wawancara ditranskrip dan dianalisis berdasarkan
kebutuhan penelitian. Temuan penelitian ini adalah terjadinya hambatan
komunikasi organisasi vertikal dan horizontal, baik hambatan teknis yang terjadi
pemilihan alat komunikasi yang tidak efektif yang dimaksud adalah radio handy
talky masih banyak karyawan yang tidak bisa mengoperasikannya dan kurangnya
pemahaman karyawan atas informasi yang disampaikan oleh pemimpin, hambatan
semantik terjadi karena pemahaman karyawan akan bahasa dan istilah asing yang
digunakan oleh pemimpin yang tidak dipahami oleh karyawan. Contoh kata asing
yang dimaksud seperti, kata customer, order, sales, dan omzet kata-kata asing
seperti inilah yang kadang membuat karyawan tidak memahaminya secara baik,
dan hambatan manusiawi di mana karyawan masih memiliki sifat-sifat yang tidak
mau mendengarkan arahan pemimpin, mengabaikan tugas yang diberikan
pemimpin, dan masih banyak karyawan yang pasif. Kemudian pemimpin juga
masih memiliki sifat yang kadang tidak merespon apa yang disampaikan oleh
karyawan. Hal ini juga terjadi antara sesama karyawan di mana masih ada
karyawan yang memiliki sifat cemburu, curiga, dan malu kepada rekan kerjanya
khususnya di divisi produksi PT Subitu Kreasi Busana.
