Pemanfaatan Tepung Ampas Kelapa (Cocos Nucifera) Sebagai Pengganti Tepung Terigu Dalam Pembuatan Pai Apel
Abstract
Ampas kelapa merupakan limbah yang pemanfaatannya masih minim, biasanya
hanya digunakan sebagai makanan ternak dengan nilai ekonomis rendah. Ampas
kelapa mempunyai kandungan serat yang tinggi sehingga mempunyai potensi
dijadikan tepung dalam pembuatan kulit pai apel dengan nilai ekonomis tinggi
sebagai pengganti tepung terigu. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui
kandungan gizi dan penerimaan panelis terhadap produk pai apel dengan bahan
dasar tepung ampas kelapa. Penelitian ini menggunakan metode tiga perlakuan
berbeda untuk membuat tepung ampas kelapa yaitu sangrai, oven, dan dehydrator
dengan persentase 80%, 90%, dan 100% untuk membuat sembilan sampel kulit
pai apel yang berbeda. Sembilan sampel tersebut dan satu sampel kontrol diuji
organoleptik kepada 90 panelis. Parameter yang diuji dalam uji organoleptik
adalah warna, aroma, rasa, dan tekstur dan dalam uji laboratorium adalah serat
pangan. Hasil yang dapat disimpulkan pada penelitian ini, kulit pai apel dengan
perlakuan dehydrator dan persentase 80% merupakan sampel yang mempunyai
nilai tertinggi dalam warna (3,37 ± 0,49); aroma (3,09 ± 0,59); dan rasa (3,13 ±
0,57) sedangkan dalam tekstur yang tertinggi merupakan sampel kulit pai apel
dengan perlakuan sangrai dan persentase 80% (2,43 ± 0,63), sampel kedua
tertinggi merupakan kulit pai apel dengan perlakuan dehydrator dan persentase
80% (2,40 ± 0,86). Hasil dari uji laboratorium menyatakan bahwa kulit pai apel
dengan bahan dasar tepung ampas kelapa perlakuan dehydrator dan persentase
80% mengandung serat pangan sebanyak 21,39% menggunakan metode AOAC
985.29. Pada penelitian ini menyatakan bahwa tepung ampas kelapa mempunyai
potensi untuk dijadikan sebagai bahan dasar dalam pembuatan produk pai apel
dan mempunyai nilai jual.
