PENERIMAAN PASAR TERHADAP KUE KERING DENGAN PEMANFAATAN KURMA SEBAGAI PEMANIS DI SURABAYA
Abstract
Kue kering merupakan salah satu jenis makanan ringan yang diminati masyarakat. Konsumsi rata-rata kue kering di kota besar dan pedesaan di Indonesia adalah 0,40 kg perkapita pertahun. Penggunaan gula pasir sebagai pemanis dengan kalori yang tinggi dapat dikurangi dengan sumber pemanis alami lainnya seperti kurma (Phoenix dactylifera) dalam pembuatan kue kering. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerimaan pasar terhadap kue kering dengan pemanfaatan kurma sebagai pemanis di Surabaya. Peneliti melakukan uji organoleptik dengan total 90 panelis yang berbeda pada tiga kali pengulangan untuk mengetahui sampel mana yang terbaik. Peneliti membagikan kuesioner yang berisi skala likert untuk melakukan pengumpulan data pada uji organoleptik. Peneliti melakukan analisis menggunakan ANOVA untuk mengetahui sampel yang paling disukai panelis. Berdasarkan hasil dari ANOVA, kue kering kurma dengan perlakuan blender dan komposisi 3% paling disukai oleh panelis. Oleh karena itu, sampel tersebut dipilih dan dijual oleh peneliti. Berdasarkan hasil uji minat pasar yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner, harga yang sesuai adalah Rp. 50.000 dengan menggunakan kotak mika. Responden banyak memilih online yaitu melalui Instagram sebagai media penjualan terbaik. Berdasarkan hasil uji minat pasar, 55,2% responden dari total 90 responden tertarik untuk membeli produk dan hasil dari wawancara bersama ketiga informan menunjukkan bahwa produk kue kering kurma dapat diterima oleh pasar di Surabaya dan memiliki kelayakan untuk dijual. Hal ini dikarenakan produk kue kering kurma memiliki warna, aroma, rasa, tekstur, harga, dan kemasan yang bagus, sesuai serta memiliki kualitas.
