| dc.contributor.author | IRAWAN, IRFAN HUSODO | |
| dc.date.accessioned | 2022-01-06T04:56:21Z | |
| dc.date.available | 2022-01-06T04:56:21Z | |
| dc.date.issued | 2021 | |
| dc.identifier.uri | http://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/4014 | |
| dc.description | Indonesia is a country that has many delicious and traditional culinary. Indonesian food is very popular, even some of them are included in the tastiest foods in the world. Surabaya is one of the largest cities in Indonesia, which is located in the province of East Java. Surabaya's varied specialties make it one of the culinary destinations on the Java island. Perception is a process that preserved by sense, it is a stimulus received by individuals through indra's receptor tool. The sense organs are a link between the individual and something that comes from outside that is touched by the individual's senses. This modern food is starting to be traded, and many modern food restaurants are starting to open, so it is more sought after than restaurants that sell Surabaya traditional food. Modern food that seems to have a higher level than traditional food was a perception that needs to be changed. The times must be in line with the development of things that have been formed before, such as traditional culinary. The purpose of this research is to determine of how perception of generation Z towards Surabaya traditional food. Researcher distributed online questionnaires using Google Form to conduct a pra-survey. The result of the questionnaire were then also used to take a sample for used to be informants for this research. This reasearch took three informants generation Z, one seller informant, and one exspert informant. The data collection technique in this research was conducted by interviewing about factors that influence perceptions of traditional Surabaya food. Factors of perception used in this research are internal factors: physiological, attention, interests, needs, experiences and memories, moods, and external factors: object size, object color, object uniqueness, and object intensity. Next, the results of the data were analyzed again by the researcher using triangulation, namely by comparing the results of the data from the informants with the theory from previous research to obtain the results of that research. Based on the triangulation, not all factors of perception can influence the interest in consuming Surabaya traditional food, but physiology is the factor that most influences the interest in consuming Surabaya traditional food. | en_US |
| dc.description.abstract | Indonesia adalah negara yang memiliki beragam macam kuliner yang lezat dan khas. Makanan indonesia banyak digemari, bahkan beberapa diantaranya termasuk dalam daftar teratas makanan terenak di dunia. Surabaya adalah salah satu kota terbesar di indonesia, yang terletak di provinsi Jawa Timur. Makanan khas Surabaya yang bervariasi membuatnya menjadi salah sau destinasi tujuan kuliner di pulau Jawa. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh pengindraan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu melalui alat reseptor yaitu indra. Alat indra merupakan penghubung antara individu dengan sesuatu yang berasal dari luar yang tersentuh oleh indra individu tersebut. Makanan modern ini mulai banyak diperjual belikan dan banyak juga restoran-restoran makanan modern yang mulai dibuka, sehingga lebih banyak dicari dibanding rumah makan yang menjual makanan khas Surabaya. Makanan modern yang terkesan memiliki kedudukan lebih tinggi dari makanan khas adalah suatu persepsi yang perlu diubah. Perkembangan zaman harus sejalan dengan berkembangnya hal-hal yang telah terbentuk sebelumnya, seperti kuliner tradisional. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana persepsi generasi Z terhadap makanan khas Surabaya. Peneliti membagikan kuesioner melalui Google Form secara online untuk melakukan pra-suvei. Hasil dari kuesioner tersebut digunakan untuk menentukan sampel untuk dijadikan informan dalam penelitian ini. Penelitian ini menggunakan tiga informan generasi Z, satu informan penjual, satu informan ahli. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan wawancara mengenai faktor-faktor yang memengaruhi persepsi terhadap makanan khas Surabaya. Faktor-faktor persepsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor internal: fisiologis, perhatian, minat, kebutuhan, pengalaman dan ingtan, suasana hati, dan fakor eksternal: ukuran objek, warna objek, keunikan objek, dan intensitas objek. Selanjutnya, hasil data dianalisis kembali oleh peneliti menggunakan triangulasi, yaitu dengan membandingkan hasil data dari informan dengan teori dari penelitian terdahulu untuk memperoleh hasil dari penelitian tersebut. Berdasarkan triangulasi tersebut tidak seluruh faktor persepsi dapat mempengaruhi minat konsumsi makanan khas Surabaya, namun fisiologis menjadi faktor yang paling mempengaruhi minat konsumsi makanan khas Surabaya. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Ciputra Surabaya | en_US |
| dc.subject | Generasi Z | en_US |
| dc.subject | Makanan Khas Surabaya | en_US |
| dc.subject | Persepsi | en_US |
| dc.title | PERSEPSI GENERASI Z TERHADAP MAKANAN KHAS SURABAYA | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nidn | 0709117803 | |
| dc.identifier.kodeprodi | 93202 | |
| dc.identifier.nim | 40217099 | |
| dc.identifier.dosenpembimbing | MICHAEL RICKY SONDAK | |