| dc.contributor.author | SUGIJONO, MAISIE ALDA | |
| dc.date.accessioned | 2022-01-07T04:40:40Z | |
| dc.date.available | 2022-01-07T04:40:40Z | |
| dc.date.issued | 2021 | |
| dc.identifier.uri | http://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/4040 | |
| dc.description | This study investigates whether breadfruit—locally called sukun—can be processed into flour and made into bakpao—steamed buns. Besides, it aims to discover the market interest in purchasing bakpao made of sukun flour. An organoleptic test involving 30 panelists was conducted and repeated three times. The organoleptic test data were obtained using a questionnaire with a Likert scale that was distributed to the panelists. ANOVA test was used to analyze the data and gain the most preferred sample result. The test showed that the most preferred product was sukun flour bakpao with a total 15% concentration of sukun flour, steamed in an oven. The researcher tested the market interest by distributing questionnaires to 30 respondents. The result showed that the fair price for sukun flour bakpao is Rp. 4,000/piece, with the product sacked in an OPP packaging plastic labeled with a sticker and packaged according to the number of ordered buns. The respondents agreed to choose online and offline media to sell their products, and they mostly used Whatsapp to promote the products. The respondents mentioned that their products are daily available to sell. Interviews with three informants were also conducted. The results showed that the consumers (1) Were interested in sukun flour bakpao itself, (2) Were interested in buying sukun flour bakpao, (3) Liked sukun flour bakpao, and (4) Paid attention to and used Whatsapp app to do their purchases. | en_US |
| dc.description.abstract | Penelitian ini memiliki tujuan mengetahui apakah buah sukun dapat diolah menjadi tepung dan dapat dijadikan produk bakpao, serta mengetahui minat pasar dalam membeli produk bakpao tepung sukun jika dijual. Penelitian ini melakukan uji organoleptik kepada 30 orang panelis dan pengulangan sebanyak tiga kali. Data uji organoleptik diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada panelis dengan menggunakan skala likert. Peneliti melakukan analisis dengan manggunakan uji ANOVA untuk mendapatkan hasil sampel yang paling banyak di sukai. Hasil uji ANOVA, produk bakpao tepung sukun yang paling disukai adalah produk yang menggunakan tepung sukun dengan perlakuan dioven dan dengan jumlah konsentrasi sebanyak 15%, sampel dengan hasil terbaik dipakai peneliti untuk dijual oleh peneliti. Peneliti melakukan uji minat pasar dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden, berdasarkan hasil uji minat pasar, harga yang sesuai untuk produk bakpao tepung sukun adalah Rp. 4.000 per buah dengan kemasan plastik OPP dan diberi sticker, serta dikemas menggunakan packaging sesuai jumlah pembelian konsumen. Responden memilih media online dan offline sebagai cara penjualan. Media sosial yang dipilih banyak oleh responden sebagai sarana promosi adalah Whatsapp. Sistem penjualan yang banyak dipilih oleh responden adalah tersedia setiap hari. Penelitian ini juga melakukan wawancara terhadap tiga informan. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Konsumen tertarik dengan produk bakpao tepung sukun, (2) Konsumen berminat untuk membeli bakpao tepung sukun, (3) Konsumen suka dengan produk bakpao tepung sukun, (4) Konsumen memperhatikan dan menggunakan Whatsapp sebagai media pembelian produk bakpao tepung sukun. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Ciputra Surabaya | en_US |
| dc.subject | ANOVA | en_US |
| dc.subject | Bakpao Tepung Sukun | en_US |
| dc.subject | Uji Minat Pasar | en_US |
| dc.subject | Uji Organoleptik | en_US |
| dc.subject | Tepung Sukun | en_US |
| dc.subject | Whatsapp | en_US |
| dc.title | MINAT PASAR TERHADAP PEMBELIAN PRODUK BAKPAO TEPUNG SUKUN DI KUTOARJO | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nidn | 0724045701 | |
| dc.identifier.kodeprodi | 93202 | |
| dc.identifier.nim | 40217057 | |
| dc.identifier.dosenpembimbing | PRASETYON SEPSI WINARNO | |
