PENERIMAAN PASAR UNTUK MEMBELI PRODUK KOPI DENGAN SUBSTITUSI BIJI SALAK
Abstract
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah limbah biji salak bisa
digunakan sebagai substitusi dari minuman kopi dan untuk meneliti penerimaan
pasar terhadap produk kopi dengan substitusi bubuk biji salak. Uji organoleptik
dilakukan oleh peneliti dengan 30 panelis yang sama dengan tiga kali pengulangan
untuk mengetahui sampel mana yang terbaik. Teknik pengumpulan data yang
digunakan pada uji organoleptik yaitu dengan cara membagikan kuesioner
menggunakan skala Likert. Kemudian peneliti melakukan analisis dengan cara
menggunakan ANOVA untuk mengetahui sampel mana yang paling disuka oleh
panelis. Berdasarkan ANOVA, kopi biji salak dengan perlakuan sangrai dengan
komposisi 75% bubuk biji salak adalah yang paling disuka oleh panelis. Sehingga
sampel tersebut dipilih dan dijual oleh peneliti. Berdasarkan uji minat pasar yang
dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online, harga yang sesuai adalah
Rp. 35.000 dengan menggunakan kemasan full print glossy. Media penjualan yang
paling banyak dipilih oleh responden adalah marketplace. Marketplace merupakan
media penjualan online yang banyak digunakan oleh sebuah bisnis. Perlu dilakukan
penelitian penerimaan pasar untuk menguji apakah produk kopi biji salak dapat
diterima oleh masyarakat. Pengukuran penerimaan pasar menggunakan konsep
market acceptance, voice customer, faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor
psikologis, dan faktor pribadi. Ditinjau dari hasil uji penerimaan pasar, hasil
penelitian menunjukan bahwa produk kopi biji salak dapat diterima oleh pasar jika
memperhatikan (1) voice customer, (2) ekspektasi, dan (3) faktor keputusan
pembelian.