PENERIMAAN PASAR UNTUK MEMBELI PRODUK KOPI DENGAN SUBSTITUSI BIJI SALAK

ARDITA, TIMOTHY NAHAREN

dc.contributor.author	ARDITA, TIMOTHY NAHAREN
dc.date.accessioned	2022-01-12T04:59:36Z
dc.date.available	2022-01-12T04:59:36Z
dc.date.issued	2021
dc.identifier.uri	http://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/4113
dc.description	The purpose of this research is to find out whether the snake fruit seed waste can be used as a substitute for coffee drinks and to observe market acceptance of coffee products with the substitution of snake fruit seed powder. The Organoleptic tests were conducted three times by the researcher with the same 30 panelists to determine which sample is the best. Data collection in the organoleptic test was performed by distributing a questionnaire using a Likert scale. Then the researchers conducted an analysis using ANOVA to find out which sample the panelists liked the most. Based on ANOVA, panelists preferred snake fruit seed coffee with roasting treatment and 75% composition. So that the sample was selected and sold by the researcher. Based on the market interest test conducted by distributing online questionnaires, the appropriate price is Rp. 35.000 by using full print glossy as a packaging. The online sales Market place is an online sales medium that is widely used by a business. A Market acceptance research needs to be done to test whether the snake fruit seed coffee product can be accepted by the community. Measurement of market acceptance uses the concept of market acceptance, customer voice, cultural factors, social factors, psychological factors, and personal factors. The results show that the snake fruit seed coffee product can be accepted by the market if paying attention to (1) customer voice, (2) expectations, and (3) purchasing decision factors.	en_US
dc.description.abstract	Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah limbah biji salak bisa digunakan sebagai substitusi dari minuman kopi dan untuk meneliti penerimaan pasar terhadap produk kopi dengan substitusi bubuk biji salak. Uji organoleptik dilakukan oleh peneliti dengan 30 panelis yang sama dengan tiga kali pengulangan untuk mengetahui sampel mana yang terbaik. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada uji organoleptik yaitu dengan cara membagikan kuesioner menggunakan skala Likert. Kemudian peneliti melakukan analisis dengan cara menggunakan ANOVA untuk mengetahui sampel mana yang paling disuka oleh panelis. Berdasarkan ANOVA, kopi biji salak dengan perlakuan sangrai dengan komposisi 75% bubuk biji salak adalah yang paling disuka oleh panelis. Sehingga sampel tersebut dipilih dan dijual oleh peneliti. Berdasarkan uji minat pasar yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online, harga yang sesuai adalah Rp. 35.000 dengan menggunakan kemasan full print glossy. Media penjualan yang paling banyak dipilih oleh responden adalah marketplace. Marketplace merupakan media penjualan online yang banyak digunakan oleh sebuah bisnis. Perlu dilakukan penelitian penerimaan pasar untuk menguji apakah produk kopi biji salak dapat diterima oleh masyarakat. Pengukuran penerimaan pasar menggunakan konsep market acceptance, voice customer, faktor kebudayaan, faktor sosial, faktor psikologis, dan faktor pribadi. Ditinjau dari hasil uji penerimaan pasar, hasil penelitian menunjukan bahwa produk kopi biji salak dapat diterima oleh pasar jika memperhatikan (1) voice customer, (2) ekspektasi, dan (3) faktor keputusan pembelian.	en_US
dc.language.iso	id	en_US
dc.publisher	Universitas Ciputra Surabaya	en_US
dc.subject	ANOVA	en_US
dc.subject	Bubuk Biji Salak	en_US
dc.subject	Ekspektasi	en_US
dc.subject	Faktor Keputusan Pembelian	en_US
dc.subject	Kopi Biji Salak	en_US
dc.subject	Penerimaan Pasar	en_US
dc.subject	Uji Minat Pasar	en_US
dc.subject	Uji Organoleptik	en_US
dc.subject	Voice Customer	en_US
dc.title	PENERIMAAN PASAR UNTUK MEMBELI PRODUK KOPI DENGAN SUBSTITUSI BIJI SALAK	en_US
dc.type	Thesis	en_US
dc.identifier.nidn	0709117803
dc.identifier.kodeprodi	93202
dc.identifier.nim	40217031
dc.identifier.dosenpembimbing	MICHAEL RICKY SONDAK