STRATEGI PENJUALAN PRODUK LAPIS SURABAYA DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG AMPAS TAHU DI SURABAYA
Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk memanfaatkan limbah ampas tahu yang terbatas penggunaannya sebagai penambahan tepung terigu dalam pembuatan lapis Surabaya dan mengetahui strategi penjualan pada produk lapis Surabaya dengan penambahan tepung limbah ampas tahu. Peneliti melakukan uji organoleptik pada 30 panelis dengan tiga kali pengulangan sehingga keseluruhan sejumlah 90 panelis dengan membagikan kuesioner menggunakan skala nilai. Selanjutnya peneliti mengolah data menggunakan ANOVA untuk mengetahui sampel yang disukai dan terbaik. Berdasarkan uji ANOVA, didapati bahwa sampel terbaik adalah lapis Surabaya dengan penambahan tepung ampas tahu sebanyak 20% dengan perlakuan oven. Sehingga peneliti memilih sampel tersebut untuk dijual. Berdasarkan hasil uji minat pasar, Sebagian besar responden memilih harga lapis Surabaya dengan kisaran Rp. 5.000 sampai Rp. 6.000 tiap potongnya dengan kraft box laminasi permukaan transparan. Responden memilih media penjualan online sebagai pilihan tepat saat ini. Untuk meningkatkan penjualan, peneliti ingin mengetahui strategi penjualan yang tepat untuk produk lapis Surabaya. Peneliti melakukan wawancara kepada tiga informan dengan indikator pengukuran melalui strategi pemasaran, bauran pemasaran, atribut produk, bauran promosi, dan faktor pendukung penjualan. Hasil penelitian menunjukkan, (1) Strategi pemasaran perlu dilakukan sebagai dasar untuk menjalankan bisnis sebagai target ke depan, (2) Kualitas produk menjadi faktor utama dalam penjualan, (3) Atribut produk hanya sebagai pendukung dalam meningkatkan penjualan, (4) Bauran promosi perlu dimaksimalkan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen, (5) Faktor penjualan seperti kondisi penjual, kondisi pasar (penentuan target pasar), dan modal digunakan sebagai penyokong peningkatan penjualan.