ANALISIS ISI KEKERASAN DALAM FILM ANIMASI SOUL (2020)
Abstract
Kekerasan dapat diartikan sebagai bentuk tindakan membahayakan secara fisik maupun psikis yang dilakukan terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Kekerasan seringkali ditampilkan dalam media terutama film dengan tujuan menaikkan rating. Dalam penampilannya kekerasan seringkali dinormalisasi, ditampilkan dengan tidak terlalu mencolok. Kekerasan tidak hanya ditampilkan dalam film biasa namun juga ditampilkan dalam film animasi anak-anak, hal ini bisa menjadi salah satu pengaruh bagi perilaku anak. Anak-anak lebih cepat memahami pesan yang ditampilkan dalam film animasi, hal ini ditakutkan membuat kesalahpahaman bagi anak-anak bahwa pesan kekerasan yang ditampilkan dalam media adalah hal biasa yang dilakukan. Film animasi Soul adalah film yang tayang pada tahun 2020 dengan durasi 1 jam 40 menit sukses meraup keuntungan hingga 96,2 juta USD. Selain itu film animasi Soul juga menerima total 121 penghargaan dan 94 nominasi. Film animasi Soul mendapatkan 2 Piala Oscar dan 2 Bafta Award. Film ini diberi rating SU oleh LSF (Semua Umur) di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi kuantitatif deskriptif. Penulis menentukan metode analisis data dengan cara mengumpulkan dokumentasi scene film. Metode pengumpulan datanya dengan menghitung jumlah adegan kekerasan yang ditampilkan dalam film animasi Soul dengan skala rasio sesuai dengan definisi operasional. Penulis menggunakan pengertian kekerasan dari Mustafa Turkmen, indikator dari pengertiannya adalah kekerasan fisik, kekerasan verbal, kekerasan tidak langsung, dan kekerasan langsung terhadap objek. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam film animasi Soul 2020 kekerasan fisik menjadi indikator kekerasan yang frekuensi penampilannya paling tinggi dalam film ini sejumlah 54 kali penampilan adegan kekerasan dari seluruhan adegan dan 34.84% dari keseluruhan pesan kekerasan. Sedangkan untuk durasi penampilan, kekerasan secara tidak langsung merupakan kekerasan dengan durasi terpanjang dengan durasi 260 detik penampilan adegan kekerasan. Adegan kekerasan juga ditampilkan secara berulang dan dinormalisasi agar tidak terkesan adegan kekerasan.

