• Login
    View Item 
    •   DSpace Home
    • Skripsi, Tesis dan Disertasi
    • Fakultas Ilmu Komunikasi
    • Ilmu Komunikasi
    • View Item
    •   DSpace Home
    • Skripsi, Tesis dan Disertasi
    • Fakultas Ilmu Komunikasi
    • Ilmu Komunikasi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    ANALISIS REBRANDING PADA FIET CULTURE

    Thumbnail
    View/Open
    Judul (240.2Kb)
    Halaman Pernyataan Keaslian (633.4Kb)
    Kata Pengantar (1013.Kb)
    Abstrak (1010.Kb)
    Daftar Isi (1.004Mb)
    Daftar Gambar (1.002Mb)
    Daftar Tabel (1023.Kb)
    Daftar Lampiran (1022.Kb)
    Bab 1 (1.117Mb)
    Bab 2 (1.192Mb)
    Bab 3 (1.032Mb)
    Bab 4 (2.261Mb)
    Bab 5 (1014.Kb)
    Daftar Pustaka (1.100Mb)
    Lampiran 1 (1.647Mb)
    Date
    2023-04-12
    Author
    Dewi, Ni Ketut Ayu Sari Utari
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia membuat sebagian masyarakat Indonesia tertarik melakukan olahraga bersepeda, baik dari kalangan anak-anak hingga lansia. Ketertarikan tersebut berdampak pada peningkatan pembelian sepeda pada awal Maret 2020 yakni setelah pemerintah Indonesia menyatakan bahwa Indonesia telah dilanda Covid-19. Sepeda menjadi salah alternatif transportasi dan menjadi sebuah gaya hidup untuk menjaga kebugaran badan. Salah satu destinasi pariwisata masyarakat untuk berolahraga yang semakin berkembang pada masa Covid-19 adalah Provinsi Bali. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari jumlah pesepeda yang semakin banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Cycling Hub Bali menjadi salah satu usaha bisnis pariwisata berbasis olahraga khususnya sepeda dimana seiring berkembangnya bisnis tersebut, mereka mengalami kesulitan dalam bersaing dengan bengkel – bengkel besar lainnya sehingga melakukan rebranding menjadi Fiet Culture. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses rebranding dengan tahapan repositioning, renaming, redesigning, relaunching Cycling Hub Bali menjadi Fiet Culture. Peneliti memilih mengaplikasikan metode pendekatan kuasi-kualitatif pada penelitian ini dimana penelitian mengumpulkan data melalui wawancara dengan tiga orang narasumber dan studi dokumentasi. Data diolah dan dianalisis menggunakan tradisi teori rebranding menurut Muzellec, Doogan & Lambkin. Teknik wawancara dilakukan sesuai dengan pedoman wawancara. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi ahli untuk memvalidasi data. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses repositioning berupa Fiet Culture mengubah konsep bengkel sepeda menjadi toko sepeda dan coffee shop sebagai cara untuk membentuk keposisian Fiet Culture di benak masyarakat. Pada proses renaming berupa Fiet Culture memiliki filosofi nama dan slogan mengambarkan brand yang menjelaskan keunikan dari value Fiet Culture sehingga menjadi pembeda dari kompetitor lainnya. Selanjutnya pada proses redesigning berupa perubahan desain seperti logo, warna, dan font Fiet Culture untuk merepsentasikan kepada segala kalangan yang sesuai dengan konsep Fiet Culture. Pada proses relaunching berupa melakukan konvoi DJ sepeda dengan perencanaan bersama tim relaunching terlaksana secara matang, komunikasi yang baik serta hasil evaluasi yang baik. Dalam penelitian ini, peneliti juga menemukan aspek yang ikut dipertimbangkan dalam proses rebranding Cycling Hub Bali menjadi Fiet Culture yaitu budaya, dan interaksi konsumen.
    URI
    https://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8618
    Collections
    • Ilmu Komunikasi

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Copyright©  2017 - LPPM & Library Of Universitas Ciputra
    »»» UC Town CitraLand, Surabaya - Indonesia 60219 «««
    Powered by : FreeBSD | DSpace | Atmire