FENOMENA GEGAR BUDAYA PADA MAHASISWA ETNIS PAPUA DI UNIVERSITAS CIPUTRA SURABAYA
Abstract
Komunikasi antar budaya merupakan suatu proses terjadinya komunikasi antar dua individu atau lebih dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda. Gegar budaya merupakan fenomena yang kerap terjadi saat proses komunikasi antar budaya terjadi. Banyaknya orang dengan latar budaya yang berbeda-beda namun hidup dalam satu lingkungan atau berdampingan membuat mau tak mau proses komunikasi antar budaya harus terjadi karena manusia merupakan mahluk sosial yang membutuhkan komunikasi dan informasi dari individu lainnya baik dengan latar belakang budaya yang sama ataupun yang berbeda. Komunikasi antar budaya yang paling kerap terjadi adalah pada lingkungan perkuliahan, dalam penelitian ini subjek utama yang dipilih adalah mahasiswa etnis Papua di Universitas Ciputra Surabaya sebagai kelompok yang mengalami keterkejutan akan budaya di lingkungan baru. Rumusan masalah dari penelitian ini berfokus pada bagaimana fenomena gegar budaya/cuture shock yang terjadi pada mahasiswa etnis Papua pada lingkungan yang baru dikenal sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui/mengungkap pengalaman yang berkaitan dengan gegar budaya/culture shock yang dialami oleh etnis papua saat berada di lingkungan baru yaitu di Universitas Ciputra. Penelitian ini pun antara lain menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, dan menggunakan teori komunikasi antar budaya milik Gudyskun & Kim dan Teori komunikasi milik Samovar & Potter. Teknik pengambilan data melalui proses wawancara dengan orang yang akan menjadi sumber informasi bagi penelitian yaitu Mahasiswa Papua dan Mahasiswa Jawa, sedangkan analisis yang dilakukan meliputi tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah Mahasiswa Papua mengalami gegar budaya saat pertama kali datang ke Suraya dikarenakan stereotipe yang dimiliki mahasiswa Papua berbeda dengan apa yang ada di Surabaya.

