HAMBATAN KOMUNIKASI ORGANISASI PT VICTORY INTERNATIONAL FUTURES PAKUWON CENTER SURABAYA
Abstract
Organisasi dapat berjalan dengan baik apabila terdapat komunikasi yang lancar antara sesama anggota. Namun seiring dengan berjalannya waktu, komunikasi tidak selalu berjalan dengan lancar karena adanya suatu hambatan-hambatan tertentu dalam proses komunikasi. Untuk mengetahui hambatan komunikasi yang terjadi pada suatu organisasi, peneliti ingin melakukan penelitian pada suatu perusahaan pialang dan investasi yaitu PT Victory International Futures Pakuwon Center di Surabaya yang memiliki keunikan dengan memiliki empat orang marketing manajer yang masing-masing memiliki beberapa karyawan marketing dari latar belakang daerah yang berbeda-beda dalam tim mereka masing-masing. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kuasi kualitatif dengan teknik pengumpulan data adalah wawancara terstruktur. Dengan metode analisa data yang digunakan adalah tradisi teori . Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hambatan komunikasi organisasi pada PT Victory International Futures Pakuwon Center Surabaya. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menyatakan adanya hambatan teknis berupa gangguan suara mesin penyedot debu dan televisi untuk presentasi di meeting hall yang terlalu kecil. Hambatan perilaku berupa adanya prasangka buruk antar karyawan marketing dan perbedaan cara kerja yang terjadi antara karyawan muda dan tua. Hambatan budaya yang terjadi tercermin dari perbedaan nada dan intonasi suara karyawan yang berasal dari pulau Jawa dengan karyawan luar pulau Jawa. Hambatan semantik yang terjadi karena beberapa istilah bidang investasi yang sulit dipahami dan penggunaan kata ambigu. Hambatan level horizontal terjadi karena tidak ada hubungan personal yang akrab antar sesama karyawan marketing, sedangkan untuk hambatan level vertikal tidak ada. Untuk hambatan level diagonal terjadi karena adanya perasaan merasa tidak enak untuk berkomunikasi dengan divisi yang berbeda karena khawatir menimbulkan kesalahpahaman.

