Analisis Disrupsi Layanan SVoD terhadap Customer Loyalty XXI Ditinjau dari Customer Perceived Value
Abstract
Saat ini telah memasuki masa dimana perubahan dan perkembangan menjadi suatu hal yang biasa. Banyak sekali cara-cara konvensional yang telah ditinggalkan untuk beralih ke cara yang lebih modern. Fenomena ini juga dapat terlihat pada industri hiburan khususnya industri perfilman. Bioskop yang sebelumnya merupakan saluran distribusi utama film box office harus bersaing dengan subscription video on demand (SVOD) yang merupakan layanan online streaming film dan serial TV. Jaringan bioskop terbesar di Indonesia, Cinema XXI, tentunya tidak luput dari ancaman disrupsi ini. Menggunakan sampel 215 responden dari populasi irisan pelanggan Cinema XXI yang juga memiliki langganan layanan SVOD. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau adanya efek mediasi yang diberikan oleh subscription video on demand pada hubungan customer perceived value dan customer loyalty dari Cinema XXI. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode analisis Structural Equation Modeling (SEM). Data primer diambil langsung dari responden menggunakan kuisioner berbasis Google form untuk kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak JASP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subscription video on demand tidak memberikan efek mediasi yang signifikan pada hubungan customer perceived value dan customer loyalty. Subscrption video on demand juga tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap customer loyalty. Sementara tanpa mediasi, customer perceived value memberikan pengaruh yang signifikan terhadap customer loyalty dan subscription video on demand secara langsung.

