| dc.contributor.author | Wijaya, Claudia Theresia | |
| dc.date.accessioned | 2025-12-03T09:16:14Z | |
| dc.date.available | 2025-12-03T09:16:14Z | |
| dc.date.issued | 2022 | |
| dc.identifier.uri | https://dspace.uc.ac.id/handle/123456789/8706 | |
| dc.description | Being a student abroad has its own difficulties, ranging from culture shock or culture shock when you have to adjust to a new culture. Therefore, in order to minimize the impact of cultural shock that will be experienced by Indonesian students in foreign countries, it is necessary to adapt intercultural communication with the help of a community of fellow Indonesian students abroad, such as Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia South Australia (PPIA-SA). How the analysis of intercultural communication between the Indonesian Student Association for Australia and South Australia is the main focus of this research. The purpose of this study is to describe the analysis of intercultural communication that occurs in the "Indonesian Australian South Australian Student Association" in Adelaide Australia. Through this research, it is hoped that it can provide benefits in deepening Communication Studies, especially in the field of Intercultural Communication and can provide a clearer picture and insight on how to implement cultural adaptation for the administrators of an organization or student community and students who are studying abroad. The theory used is intercultural communication by looking at cultural barriers such as the culture shock experienced and the process of cultural adaptation that occurs. This study uses a descriptive qualitative research method with interviews and document studies as the method used for data collection, and interactive model as a method of data analysis. The results of this study found that Indonesian students began the adaptation process with the expectations that emerged about Australia, then began to make some preparations to face the new culture. The character and personality of an individual that is formed from the environment and culture of origin, psychological orientation, how the mental condition of an individual, the role of the family greatly affects the psychological orientation factor. Then the individual pattern or skill of an individual in communicating and adapting to a new environment, as well as a strong will to adapt can affect the process of adaptation and intercultural communication of Indonesian students in Australia. Indonesian students then go through phases of cultural adaptation, namely honeymoon, frustration, readjustment, and resolution. PPIA-SA is a forum that helps Indonesian students during the cultural adaptation process and to communicate with each other, both among Indonesian students and with local students. Until finally, in about six months to a year, Indonesian students in Australia managed to reach the acculturation phase where Indonesian students accept, learn, and adapt to Australian culture. | en_US |
| dc.description.abstract | Menjadi pelajar di luar negeri memiliki kesulitan tersendiri, mulai dari culture shock atau gegar budaya saat harus menyesuaikan diri dengan budaya baru. Maka dari itu, guna meminimalisir dampak gegar budaya yang akan dialami pelajar Indonesia di negara asing, diperlukan adanya adaptasi komunikasi antarbudaya dengan bantuan komunitas sesama pelajar Indonesia di luar negeri, seperti Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia South Australia (PPIA-SA). Bagaimana analisis komunikasi antarbudaya Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia South Australia merupakan fokus utama yang akan dituju dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menjabarkan analisis komunikasi antarbudaya yang terjadi dalam “Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia South Australia” di Adelaide Australia. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pendalaman Ilmu Komunikasi, khususnya di bidang Komunikasi Antarbudaya serta dapat memberikan gambaran yang lebih jelas serta wawasan bagaimana penerapan adaptasi budaya bagi para Pengurus sebuah organisasi atau komunitas pelajar dan para pelajar yang sedang menempuh pendidikan di Luar Negeri. Teori yang digunakan ialah komunikasi antarbudaya dengan melihat hambatan budaya seperti gegar budaya yang dialami serta proses Adaptasi Budaya yang terjadi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan wawancara dan studi dokumen sebagai metode yang digunakan untuk pengumpulan data, serta interactive model sebagai metode analisis data. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa Indonesia memulai proses adaptasi dengan ekspektasi yang muncul tentang Australia, kemudian mulai dilakukan beberapa persiapan diri untuk menghadapi kebudayaan yang baru. Karakter dan kepribadian seorang individu yang terbentuk dari lingkungan dan budaya asal, orientasi psikologis, bagaimana kondisi mental seorang individu, peran keluarga sangat mempengaruhi faktor orientasi psikologis. Kemudian pola atau keterampilan individu seorang individu dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan yang baru, serta kemauan yang kuat untuk menyesuaikan diri dapat mempengaruhi proses adaptasi dan komunikasi antarbudaya mahasiswa Indonesia di Australia. Mahasiswa Indonesia kemudian melewati fase-fase adapatasi budaya, yaitu honeymoon, frustration, readjustment, dan resolusion. PPIA-SA menjadi wadah yang membantu mahasiswa Indonesia selama proses adaptasi budaya dan untuk saling berkomunikasi baik antar sesama mahasiswa Indonesia maupun dengan mahasiswa lokal. Sampai akhirnya, dalam waktu sekitar enam bulan sampai satu tahun, mahasiswa Indonesia di Australia berhasil sampai di fase akulturasi di mana mahasiswa Indonesia menerima, mempelajari, dan menyesuaikan diri dengan budaya Australia. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Ciputra | en_US |
| dc.subject | Komunikasi Antarbudaya | en_US |
| dc.subject | Hambatan Budaya | en_US |
| dc.subject | Gegar Budaya | en_US |
| dc.subject | Adaptasi Budaya | en_US |
| dc.subject | PPIA-SA | en_US |
| dc.subject | Intercultural Communication | en_US |
| dc.subject | Cultural Barriers | en_US |
| dc.subject | Culture shock | en_US |
| dc.subject | Cultural Adaptation | en_US |
| dc.title | Adaptasi Budaya Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia South Australia (PPIA-SA) di Adelaide Australia | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.kodeprodi | 70201 | |
| dc.identifier.nim | 0506011810048 | |
| dc.identifier.dosenpembimbing | Gabriela Laras Dewi Swastika | |