Alur Komunikasi Organisasi di PT Bali Cipta Mandiri Organizational Communication Flow at PT Bali Cipta Mandiri

Abstract

Ekspor dan impor merupakan kegiatan vital yang menunjang terealisasinya perdagangan antar negara. Usaha freight forwarding merupakan salah satu bentuk usaha yang memberikan layanan untuk ekspor dan impor barang. Semenjak masa pandemi COVID-19, kondisi bisnis freight forwarding turut terkena imbas dan mengalami penurunan. PT Bali Cipta Mandiri merupakan salah satu perusahaan freight forwarding di Bali yang turut terkena dampak pandemi COVID-19. Perusahaan ini mengalami penurunan dalam kegiatan operasional akibat adanya COVID-19. Namun, hambatan ini dapat diatasi karena perusahaan menjalankan komunikasi organisasi yang baik antara atasan, klien, karyawan, dan seluruh komponen yang terkait di dalam perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian adalah karyawan PT Bali Cipta Mandiri. Metode pengambilan data adalah wawancara dan studi dokumentasi. Metode analisa yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Untuk validitasnya berupa triangulasi sumber dan untuk reabilitasnya adalah menggunakan audit untuk menunjukkan proses pengumpulan dan analisis data penelitian yang lengkap dan rinci. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alur komunikasi organisasi di PT Bali Cipta Mandiri berjalan dengan baik walaupun ada hambatan yaitu terbatasnya pertemuan tatap muka akibat COVID-19 yang kemudian memunculkan sistem shift pada karyawan namun atasan dan karyawan bekerja sama menjaga alur komunikasi seluruh informasi dan instruksi kerja tetap dapat diterima dengan baik oleh seluruh komponen di dalam perusahaan. Pada alur komunikasi atas ke bawah atasan telah memberikan informasi dan instruksi kerja yang efektif kepada karyawan melalui tatap muka dan menggunakan media perantara chat. Pada alur komunikasi bawah ke atas karyawan diberikan kesempatan untuk dapat menyalurkan aspirasi dan keluhan dan atasan menggunakan aspirasi dan keluhan tersebut menjadi sebuah feedback dan kemudian dapat di diskusikan kembali dan ditinjau bersama. Pada alur komunikasi diagonal manager telah mengelola komunikasi yang baik sehingga pemberian instruksi kerja dan pemberian informasi ke karyawan dianggap telah berjalan dengan efektif. Pada alur komunikasi horizontal, komunikasi antar sesama karyawan saling berbagi informasi secara tatap muka dan melalui media perantara chat.